Wahyudi Thamrin

Tan Malaka,Persatuan dan Perjuangan


Getrennt Marschieren Vereint Schlagen (Berpisah Kita Berjuang, Bersama Kita Memukul)
Soal sikap yang penting dan tegas yang dihadapi oleh Rakyat Indonesia yang sekarang sedang memperjuangkan kemerdekaannya ialah:
1) Menerima bantuan (lahir-batin) dari blok Amerika
2) Menerima bantuan (lahir-batin) dari blok Sosialis
3) Mengadakan Blok Asia-Afrika
4) Berdiri atas self-help (kekuatan sendiri/diri sendiri) serta menerima bantuan batin (politik dan budi) dari dunia Luar

Soal itu memangnya soal lama. Semenjak Rakyat Indonesia insaf akan hak kemerdekaannya sebagai bangsa dan menyusun segala kekuatannya untuk mencapai kemerdekaannya itu semenjak itulah pula dia memikirkan semua kemungkinan di atas, baik secara sistematis (teratur) atau kurang teratur.
Tetapi kini berhubung dengan keadaan di dalam daerah Indonesia menghadapi keadaan luar Indonesia, maka satu persatu di antara empat soal di atas amat penting buat jaya atau gagalnya pembelaan Kemerdekaan 100% itu!

Dahulu sebelum Proklamasi 17 Agustus, di masa bergerak di dalam haribaan “Hindia Belanda” di sekitar Dunia “Damai atau berperang” pernah sebagian Rakyat Indonesia memihak atau berpartisipasi kepada Internasional ini atau itu (Komunis atau Sosialis) dan kepada negara ini atau itu. Tetapi di masa itu Rakyat Indonesia belum bertanggungjawab sebagai satu negara merdeka terhadap negara merdeka lainnya. Resiko (bahaya) bersimpati atau antipati kepada Internasional ini atau itu, negara ini atau itu belum berapa langsung, sebab tanggungjawab Negara atas simpati atau antipati itu ditanggungjawabkan oleh negara Belanda.

Tetapi sekarang bilamana buruk-baik, untung-malang Republik adalah sebagian besar tergantung/bergantung kepada sikap-tindakan memihak Internasional ini dan itu, negara ini atau itu, dapat benar menguntungkan atau merugikan pembelaan kemerdekaan Indonesia. Tiap langkah yang diambil menuju kepada Internasional atau sesuatu Negara adalah penuh mengandung akibat, buruk atau baik. Karena itulah empat soal di atas harus dipertimbangkan dengan teliti dan sempurna, supaya kita jangan salah-pilih dan terjerumus ke dalam bahaya. Marilah kita bersama-sama menambah kekurangan dan mengurangi yang berlebihan.

Kutipan Getrennt Marschieren Vereint Schlagen (Berpisah Kita Berjuang, Bersama Kita Memukul) ditulis Tan Malaka 6 Mei 1948.

Selengkapnya
Klik!
Tan Malaka: Getrennt Marschieren Vereint Schlagen (Berpisah Kita Berjuang, Bersama Kita Memukul) (1948)
http://www.marxistsfr.org/…/archive/malaka/1948-Berjuang.htm