Wahyudi Thamrin

Gulai Keong Alias Siput Sawah Kuliner Khas Ranah Minang

Gulai Cipuk Sawah Alias Keong

Saran Mentri Pertanian Indonesia untuk mengkonsumsi atau makan keong dalam menyikapi mahalnya daging menjadi sorotan para netizen, dan jadi trending topik di berbagai media masa. Keong bagi sebagian masyarakat terutama yang bergeut di peternakan itik merupakan makanan pokok ternak mereka.

tapi tidak semua jadi kosumsi ini. Di Sumatera Barat keong alias siput bukan seafood merupakan makanan khas tersendiri pelengkap makan nasi. Gulai siput sejak dahulu sudah di kenal di daerah ini. Bahkan jadi cemilan sebahagian masyarakat.

Disumatera Barat ada yang di kenal dengan nama Lingkitang, Di Limapuluh kota dikenal siput sawah. Warna hampir sama tapi bentuk cangkang berbeda. Lingkitang memanjang sementara siput sawah agak bontot mirip keong emas.

Bagi para pemburu kuliner, jika ke Payakumbuh atau Limapuluh Kota sudah tidak asing dengan hidangan gulai siput alias keong ini. Ada beberapa rumah makan yang menyajikan menu ini. Seperti rumah makan Mis Tanjuang anau Payakumbuh Utara.

Rumah makan Mis selalu menyajikan gulai siput sebagai cirikhas. Jika kita mampir di warung nasi ini, selain menu utama kita juga akan di hidangkan satu piring gulai siput sawah.

Tak heran jika ada yang berkata makan siang yuk, Dimana? kadai nasi gulai siput(cipuik/keong) tanjuang anau. Begitu sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat sini akan gulai cipuik ini. Seperti siang Rabu 6/12 ini admin bersama kawan kawan menikmati gulai cipuik di Kadai Nasi Mis Tanjuang Anau. Gulai cipuik jadi rebutan di meja makan siang kami.

Kalau Pak Mentri sekarang menyarankan makan keong alias sipuik sudah terlambat buat kita ujar Marzul Veri. Disini sudah menjadi menu khas daerah gulai keong alias sipuik sawah. Ini Buktinya kata Marzul Veri kepada kawan kawans saat makan siang.

Mungkin bagi masyarakat luar asing akan makan siput atau keong,tapi di Sumbar sudah lama tenar. tak perlu pak Mentri menyarankan kami di Sumbar sudah melestarikan dan menjadikan kuliner khas daerah ujar Budi Febriandi dan Irwandy Berseloroh usai makan siang.