Wahyudi Thamrin

Pilkada Jatim adalah Duel PKB dan PDI-P


Jakarta,-Pencabutan nomor urut masing-masing calon bupati/walikota dan gubernur yang bertarung pada pilkada serentak 2018 telah dilakukan serentak.

Tercatat 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berjibaku dalam ajang politik ini.

Menurut pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie, ada tiga daerah yang paling heboh dan seru antara lain, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).

Lanjut kata Jerry, untuk pilkada Jatim sebetulnya hanya duel PDI-P dan PKB. Yakni Khofifah Indar Parawangsa kader PKB, Emil Dardak (Bupati Trenggalek) merupakan kader PDI-P. Begitu pula Saefullah Yusuf yang kerap disapa Gus Ipul politisi PKB serta Puti Soekarno (PDI-P).

Jadi menurut Jerry, siapa saja yang menang maka yang berkuasa PKB dan PDI-P. Jika Khofifah menang, dirinya berpotensi menjadi Ketua DPD PKB. Begitu pun jika Emil Dardak bakal menjadi ketua PDI-P. Sebaliknya jika pasangan Gus Ipul dan menang keduanya berpotensi memimpin partai ini di Jatim.

"Saya nilai Gus Ipul - Puti Soekarno lebih berpeluang. Mereka didukung 58 suara DPRD Jatim, sedangkan Khofifah dan Emil hanya didukung 42 suara di DPRD.

Sebetulnya, Puti akan bertarung di Jabar. Dia sebelumnya disebut-sebut waktu itu akan bertandem dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Tapi skenario itu berubah usai Puti diplot ke Jatim. Sebetulnya pasangan Gus Ipul Azwar Anas, tapi dia tersandung paha mulus.

"Kekuatan PDI-P dengan 19 kursi di Dewan Provinsi serta PKB dengan jumlah suara terbanyak 20 kursi menjadi representatif mereka untuk menang. Memang Khofifah punya mesin dari Sukarwo Gubernur Jatim yang berasal dari Partai Demokrat (PD). Namun secara moril dia bakal mensupport Gus Ipul yang dua periode pasangannya sebagai Wagub," ujarnya.

Ditambahkan Jerry, menurut KPU, Jatim memiliki pemilih terbesar kedua di Indonesia yakni 30,9 juta di bawah Jabar 31,4 juta pemilih di 666 kecamatan, dengan 3.330 panitia pemilihan kecamatan (PPK), 25.491 panitia pemungutan suara (PPS), dan 479.557 kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Jadi tutur dia, dibandingkan dengan pilkada lainnya di Indonesia maka Jabar, Jatim dan Jateng punya gengsi tersendiri.

"Siapa yang menang di tiga daerah ini bakal berpengaruh pada ajang pilpres 2019. PKB maupun PDI-P yang menang sama saja, keduanya koalisi di pemerintahan," tandas peneliti politik di Amerika ini.(jerry messie)