Wahyudi Thamrin

Selain Pembangunan Fisik, Adat Dan Budaya Juga Bisa Masuk Dalam Bahasan Musrenbang

Payakumbuh,-Pembangunan sektor fisik masih mendominasi usulan rencana pembangunan tahun 2019 di Kecamatan Payakumbuh Utara. Hal itu mengemuka dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Payakumbuh Utara tahun 2018 yang diikuti oleh unsur kelurahan se-Payakumbuh Utara di Kantor Camat setempat pada Senin (26/02).

Acara Musrenbang dibuka oleh Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Edvidel Arda. Turut hadir sejumlah anggota DPRD asal pemilihan Payakumbuh Utara seperti Wilman Singkuan, Ahmad Ridha, Heri Iswandi Datuak Munti, Chandra Setipon, dan Alhudri Datuak Rangkayo Mulie
.
Dari barisan eksekutif tampak hadir, Kepala Dinas (Kadis) PUPR Muslim, Kadis Pendidikan Agustion, Kadis Koperasi dan UKM Dahler, Kadis Lingkungan Hidup Jon Kennedy, Kadis Ketahanan Pangan Walasri, dan Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi. Musrenbang juga dihadiri Ketua KAN Koto Nan Gadang Datuak Patiah Baringek serta para delegasi dari seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Payakumbuh Utara.

“Sudah sejak 2016 masyarakat Taruko mengusulkan pembangunan jalan usaha tani, namun sampai saat ini belum dapat direalisiasikan oleh Pemko Payakumbuh, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mohon ini diprioritaskan,” ujar Arif Malano, tokoh masyarakat Kelurahan Ikua Koto Dibalai.
Senada dengan itu, Kelurahan Balai Tangah Koto mengusulkan pembangunan drainase di depan SD Islam Raudhatul Jannah menjadi prioritas utama, hal itu guna menghindari genangan air apabila hujan turun.

Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo (K3TR) dan Kelurahan Napar pun menjadikan sarana fisik menjadi prioritas utama. Kelurahan K3TR mengusulkan pembangunan jalan menuju kantor lurah yang baru, sementara Napar ingin perbaikan drainase pada Jalan Kenanga yang rawan tergenang karena kontur jalan yang cekung.

Meski didominasi usulan pembangunan fisik, Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi mengatakan ada juga pembangunan non fisik yang pantas dijadikan prioritas.

“Ada usulan pelatihan kesenian randai, pelatihan adat dan pelatihan kader mubaligh yang saat ini betul betul sangat diperlukan, sebab kita rasakan minat anak muda kita kearahbitu sangat sedikit, dan kita khawatir adat istiadat minangkabau menjadi asing dikalangan generasi penerus kita,” ujar Nofriwandi.

Dikatakan, pihaknya menampung semua usulan prioritas sesuai dengan kuota yang sudah disampaikan dalam Musrenbang kelurahan sebelumnya.

“Semua usulan fisik dan non fisik kita akomodir semua sebagai suatu usulan. Kita akan musyawarahkan mana dari usulan tersebut yang akan menjadi orioritas usulan ditingkat kecamatan,” jelasnya.

Ditambahkan, “Kehadiran bapak bapak kita di DPRD dan para kepala OPD tentu memberi harapan bahwa segala usulan kita tadi akan diperjuangkan terealisasi oleh beliau-beliau pada tahun 2019 mendatang,” pungkas Nofriwandi.(relis)