Payakumbuh,-Dari
548 Kepala Daerah di Indonesia, Walikota Payakumbuh Riza Falepi
mendapat kehormatan sebagai kepala daerah pertama yang tampil dalam
acara Talk Show Red Carpet Tempo Channel yang merupakan bagian dari
Tempo Media Group salah satu raksasa media di Indonesia.
Acara
dikemas dalam bentuk wawancara santai dipandu oleh Redaktur Senior
Tempo Wahyu Muryadi. Acara berlangsung di Gedung Tempo, Jl. Palmerah
Barat No. 8 Jakarta pada Selasa (27/02).
"Sebagai
warga kehormatan Tempo dengan berbagai prestasi yang diraih pak Riza
Falepi seperti Leadership Award 2017, pantas rasanya beliau menjadi
kepala daerah pertama yang tampil diacara Red Carpet kami di tahun 2018
ini", ujar Account Executive Tempo Arie Krisnawati dan Wahyu Muryadi.
Dikatakan,
pihaknya mempelajari rekam jejak Walikota Payakumbuh Riza Falepi
sebelum memilih beliau tampil dalam acara Red Carpet Tempo. "Terakhir
kami bertemu di Kementerian Lingkungan Hidup saat Pak Wali menerima
Piala Adipura tahun lalu", beber Arie yang terlihat paling sibuk dalam
mempersiapakan tampilnya Walikota Riza Falepi di Red Carpet Tempo.
Dijelaskan,
acara Red Carpet Tempo merupakan acara bincang-bincang seru dengan
tokoh atau kepala daerah. "Kita bicara tentang profil dan potensi
daerah, kebijakan dan aturan, tantangan dan program yang berhasil
dijalankan termasuk kehidupan keluarga dan keseharian kepala daerah
tersebut", jelas Arie.
Menjawab
pertanyaan Redaktur Tempo Wahyu Muryadi tentang Smart City yang beliau
gagas di Kota Payakumbuh, Walikota Riza Falepi menjelaskan bahwa Smart
City merupakan arah tata kelola pemerintahan masa depan yang mau tidak
mau harus dijalani.
"Smart
City merupakan sebuah keniscayaan, saya sedang berusaha mewujudkan Kota
Payakumbuh sebagai Smart City dengan se-efisien mungkin. Anggaran kami
terbatas, kami tidak bisa seperti kota-kota di Pulau Jawa yang bisa
jor-joran menganggarkan dana untuk membangun Smart City", ujar Wako
Riza.
Ditambahkan,
jika Smart City dibangun dengan dana puluhan milyar hal itu bukanlah
sebuah prestasi. "Anda hebat kalau anda bisa membangun IT dengan
anggaran sekitar 2 milyar saja. Kalau dananya banyak dan menembus angka
puluhan milyar itu tidak hebat, siapapun bisa", ujar Wako Riza.
Dikatakan,
membangun Smart City harus dengan inovasi dan kemandirian. "IT yang
sedang saya bangun adalah IT murah tapi berkualitas. Kita develop
sendiri dengan SDM yang kita miliki. Dengan anggaran 2 milyar saja kita
bisa punya IT yang sama hebatnya dengan IT 15 milyar milik beberapa
daerah di Pulau Jawa", ulas Riza sembari mengakui masih ada masalah
teknis dilapangan yang akan terus diperbaiki jajarannya.