Limapuluh Kota,-Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi mengajak masyarakat menjaga dan memelihara seluruh hasil pembangunan, termasuk kegiatan yang menggunakan dana desa/nagari. Ia juga berharap penggunaan dana desa/nagari diumumkan secara transparan.
Hal itu disampaikan Bupati Irfendi dalam sambutannya pada acara peresmian hasil kegiatan pembangunan Nagari Talang Maur, Kacamatan Mungka di Lapangan Sepakbola Jorong Talang, baru-baru ini.
“Apa yang kita bangun ini menelan biaya besar. Jadi sewajarnya kita sama-sama menjaganya, agar hasil pembangunan itu bisa dinikmati dalam waktu yang lama dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, kalau dapat setiap pembangunan bisa bertahan hingga generasi anak cucu,” ungkap Irfendi.
Selain merawatnya dengan baik, Irfendi juga menekankan agar penggunaan dana desa/nagari itu diumumkan secara transparan ke tengah masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui dan ikut mengawasi serta berpartisipasi mensukseskan kegiatan pembangunan tersebut.
“Tidak saja berperan aktif menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun, kita juga mengajak keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan di nagari. Kita akui, selama ini penggunaan dana desa itu sudah dilaksanakan secara transparan dan diumumkan ke pada publik,” papar Bupati yang baru saja mendapatkan penghargaan bupati pembina terbaik dalam penggunaan dana desa tahun 2017 tersebut.
Lebih lanjut Irfendi juga mengharapkan pelaksanaan kegiatan pembangunan menggunakan dana desa/nagari itu dilakukan secara swakelola oleh masyarakat. Dengan begitu, uang yang dialokasikan pada nagari ini berputar di Talang Maur dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
“Kita ingin pengerjaan kegiatan pembangunan di Talang Maur tidak dikerjakan kontraktor, sebaliknya dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat, agar uangnya berputar di nagari ini,” ucap Irfendi.
Sebelumnya Wali Nagari Talang Maur diwakili Sekretaris Nagari Ben Zufriadi dalam laporannya menyebut dalam tahun 2017 Nagari Talang Maur mendapatkan alokasi dana desa sebesar Rp851 juta, DAK sebanyak Rp500 juta dan ADD sekitar Rp681 juta. Dan sebanyak itu dialokasikan pada 24 kegiatan yang masing-masingnya 19 kegiatan fisik dan 5 non fisik. Kegiatan fisik antara lain berupa pembangunan jalan, jembatan, irigasi, pembangunan lapangan bola kaki, dan infratruktur lainnya.
Sedangkan kegiatan non fisik berupa pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag), pelatihan pembuatan alat produksi pengolahan gambir, studi komperatif niniak mamak, pelatihan peningkatakan kapasitas bundo kanduang dan pengadaan mobiler Poskesri.
“Kami akui, sebagai nagari terujung, Talang Maur sudah banyak menikmati hasil pembangunan, termasuk pembangunan jalan yang layak. Namun begitu, kami tetap berharap kepada bapak bupati untuk bisa melanjutkan bengkalai pengaspalan jalan hingga ke ujung nagari ini pada tahun berikutnya,” pinta Ben Zupriadi.
Terkait dengan harapan nagari tersebut, anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang juga tokoh masyarakat Talang Maur drh. Harmen, menyebut pada tahun 2018 ini jalan Talang Maur bakal mendapatkan alokasi pengaspalan sekitar 1 kilometer.
“Sesuai rencana, pengaspalan jalan yang terbengkalai akan dilanjutkan sepanjang 1 km tahun sekarang. Sedangkan perbaikan jembatan Batang Talang yang rusak, direncanakan tahun 2019 melalui dana Pokir DPRD,” jelas Harmen.
Ikut hadir dalam kesempatan itu Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota H. Joni Amir, S.Sos, Pj Kepala Dinas Pendidikan Indrawati, S.Pd, Camat Mungka Harman, Muspika dan berbagai unsur masyarakat lainnya.(relis humas)
Hal itu disampaikan Bupati Irfendi dalam sambutannya pada acara peresmian hasil kegiatan pembangunan Nagari Talang Maur, Kacamatan Mungka di Lapangan Sepakbola Jorong Talang, baru-baru ini.
“Apa yang kita bangun ini menelan biaya besar. Jadi sewajarnya kita sama-sama menjaganya, agar hasil pembangunan itu bisa dinikmati dalam waktu yang lama dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, kalau dapat setiap pembangunan bisa bertahan hingga generasi anak cucu,” ungkap Irfendi.
Selain merawatnya dengan baik, Irfendi juga menekankan agar penggunaan dana desa/nagari itu diumumkan secara transparan ke tengah masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui dan ikut mengawasi serta berpartisipasi mensukseskan kegiatan pembangunan tersebut.
“Tidak saja berperan aktif menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun, kita juga mengajak keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan di nagari. Kita akui, selama ini penggunaan dana desa itu sudah dilaksanakan secara transparan dan diumumkan ke pada publik,” papar Bupati yang baru saja mendapatkan penghargaan bupati pembina terbaik dalam penggunaan dana desa tahun 2017 tersebut.
Lebih lanjut Irfendi juga mengharapkan pelaksanaan kegiatan pembangunan menggunakan dana desa/nagari itu dilakukan secara swakelola oleh masyarakat. Dengan begitu, uang yang dialokasikan pada nagari ini berputar di Talang Maur dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
“Kita ingin pengerjaan kegiatan pembangunan di Talang Maur tidak dikerjakan kontraktor, sebaliknya dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat, agar uangnya berputar di nagari ini,” ucap Irfendi.
Sebelumnya Wali Nagari Talang Maur diwakili Sekretaris Nagari Ben Zufriadi dalam laporannya menyebut dalam tahun 2017 Nagari Talang Maur mendapatkan alokasi dana desa sebesar Rp851 juta, DAK sebanyak Rp500 juta dan ADD sekitar Rp681 juta. Dan sebanyak itu dialokasikan pada 24 kegiatan yang masing-masingnya 19 kegiatan fisik dan 5 non fisik. Kegiatan fisik antara lain berupa pembangunan jalan, jembatan, irigasi, pembangunan lapangan bola kaki, dan infratruktur lainnya.
Sedangkan kegiatan non fisik berupa pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag), pelatihan pembuatan alat produksi pengolahan gambir, studi komperatif niniak mamak, pelatihan peningkatakan kapasitas bundo kanduang dan pengadaan mobiler Poskesri.
“Kami akui, sebagai nagari terujung, Talang Maur sudah banyak menikmati hasil pembangunan, termasuk pembangunan jalan yang layak. Namun begitu, kami tetap berharap kepada bapak bupati untuk bisa melanjutkan bengkalai pengaspalan jalan hingga ke ujung nagari ini pada tahun berikutnya,” pinta Ben Zupriadi.
Terkait dengan harapan nagari tersebut, anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang juga tokoh masyarakat Talang Maur drh. Harmen, menyebut pada tahun 2018 ini jalan Talang Maur bakal mendapatkan alokasi pengaspalan sekitar 1 kilometer.
“Sesuai rencana, pengaspalan jalan yang terbengkalai akan dilanjutkan sepanjang 1 km tahun sekarang. Sedangkan perbaikan jembatan Batang Talang yang rusak, direncanakan tahun 2019 melalui dana Pokir DPRD,” jelas Harmen.
Ikut hadir dalam kesempatan itu Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota H. Joni Amir, S.Sos, Pj Kepala Dinas Pendidikan Indrawati, S.Pd, Camat Mungka Harman, Muspika dan berbagai unsur masyarakat lainnya.(relis humas)