Payakumbuh --Partai Politik haruslah proaktif dalam Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2019. Karena proses dari awal pemutakhiran data pemilih hingga DPT ditetapkan menjadi penentu siapa-siapa saja yang berhak menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 nanti
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Wendra Yunaldi,SH,MH yang diadulat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilih yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa (10/4) bertempat di ruang pertemuan Kolivera Payakumbuh.
Sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilih ini dilaksanakan menjelang akan dilakukannya coklit serentak oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) ke rumah-rumah penduduk mulai 17 April sampai 17 Mei 2018. Kegitan ini dihadiri oleh stakeholders KPU Lima Puluh Kota antara lain camat, Perwakilan ormas, pimpinan partai politik, perwakilan dari beberapa orgainisasi di kabupaten Lima Puluh Kota.
Wendra Yunaldi selaku narasumber juga menegaskan agar pemutakhiran data pemilih ini juga seharusnya di awasi oleh Partai Politik selaku pemain utama dalam ajak Pemilu. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinya kecurigaan dari berbagai pihak dan perdebatan pasca pemilu nantiny.
"Pemutakhiran ini sangatlah penting agar semua yang memiliki hak pilih terdaftar sebagai pemilih dan juga agar tidak terjadinya kecurigaan terhadap pengelembungan suara. Jauh-jauh hari hal ini juga harus di awasi oleh Partai Politik agar kelak tidak terjadi perdebatan," ujar Wendra
Wendra Yunaldi yang baru saja meraih gelar Doktor bidang imu hukum ini juga mengharapkan agar partai politik melakukan pendidikan politik kepada kader-kadernya, agar para kader politik tidak sekedar menjadi pencari kerja musiman (jobseeker) melainkan juga kelak menjadi pemimpin atau anggota legislatif yang baik bagi masyarakat dan negara.
“Jika tidak ada pendidikan politik terhadap msayrakat Pemilu 2019 juga dikhawatirkan kembali pada praktik politik rente, yaitu politik yang memanfaatkan uang untuk memuluskan jalan menjadi pemimpin ataupun anggota legislatif,” tutur Wendra.
Oleh sebab itu Wendra mengharapkan agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas. Melihat jejak kader politik sebelum memilihnya dan juga tidak memilih dikarenakan hubungan emosional melainkan memilih dengan pilihan yang rasional. Masyarakat harus menolak uang dari politisi busuk dan juga menolak memilih politisi busuk
Acara sosialisasi dibuka dengan sambutan dari ketua KPU Lima Puluh Kota İsmet Aljanatta yang menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah ada 4 tahapan yang telah berjalan dari 11 tahapan, yang tebaru adalah tahapan penetapan Daerah Pemilihan, dan saat ini sedang berjalan tahapan Pemutakhiran Data Pemilih yang akan di laksanakan serentak pada 17 April 2018 seluruh dunia dan menugaskan sebanyak 1255 Pantarlih yang akan bekerja untuk mencoklit warga se kabupaten Lima Puluh Kota (rozi/relis)