Wahyudi Thamrin

Taufik Hidayat,SE,MH, Partisipasi Masyarakat Merupakan Modal Utama Penggerak Pembangunan

Lima Puluh Kota,-Partisipasi masyarakat sebagai motor pengerak pembangunan menjadi modal utama terwujud dan terciptanya program pemerintah khususnya program pembangunan bagi masyarakat.

Artinya, dalam berbagai aktivitas pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pemanfaatan, sampai pengawasan memerlukan peran aktif masyarakat sebagai kontrol sosial, kata Sekretaris Daerah Taufik Hidayat,SE,MH pada kunjungan Tim V Safari Ramdhan ke Mesjid Jami’ Jorong Sepingai Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak, Senin(4/6).

Bertindak sebagai pimpinan rombongan Taufik Hidayat,SE,MH menjelaskan setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakatlah yang nantinya akan merasakan dampaknya baik positif maupun negatif.

Seperti sekarang pemerintah telah mengalokasikan dana desa dan pemanfaatan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan diumumkan ke tengah masyarakat. Selain itu, pengerjaannya dilakukan secara swakelola oleh masyarakat, tambah Taufik Hidayat,SE,MH.

Selain itu pemerintah menghimbau”kalau ada masyarakat kita yang kurang mampu atau keadaan sakit segera untuk melaporkan melalui nagari, kecamatan dan kabupaten”, agar dapat segera kita atasi atau obati, sesuai interuksi bupati, Taufik Hidayat,SE,MH.

Sementara Wali Nagari Yon Hendri meminta kepada TSR melalui Taufik Hidayat,SE,MH agar dapat jembatan yang menghubungkan Jorong Sepingai ke Andiang dapat di jadikan jembatan beton,” sejak dibangun jembatan kayu ini telah sering kali berganti lantai, baru-baru ini kami ganti dengan kayu kelapa agar lebih tahan lama”.

Juga jalan disepanjang Batang Sinamar, yang mulai lonsor yang mengakibatkan jalan sepit dan susah jika kendaraan berselih, untuk dapat perhatian pemerintah daerah.


Yon Hendri juga akan menjadikan Nagari VII Koto Talago sebagai nagai Hijau, sebagai tempat wisata dengan adanya embung. Nagari akan melahirkan Peraturan Nagari yang mengatur itu, juga masalah remaja saat ini agar terhidar dari narkoba, dan masalah kantibmas.(relhum)