Limapuluh Kota,--- Kegiatan Ramadhan Berbagi Nikmat yang
digelar Keluarga Besar Rumah Dinas Wakil Bupati Limapuluh Kota,
mengadakan diskusi dan nonton bareng (nobar) filem Maha Guru Tan Malaka,
Minggu (3/6). Kegiatan ini sebagai upaya memahami perjalanan sejarah
Indonesia termasuk kontribusi positif pemikiran- pemikiran Tan Malaka.
Dalam
sambutannya, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan,
sangat bersyukur karena dalam kegitan ramadhan berbagi nikmat, dapat
melaksanakan pemutaran filem Maha Guru Tan Malaka guna mendengarkan
pesan moral sekaligus berdiskusi langsung bersama sang produser dan
sutradara.
"Sebagai
pewaris pemikiran Tan Malaka, melalui diskusi dan pemutaran filem ini
diharapkan dapat memberikan pesan moral tentang sejarah Tan Malaka, dan
menularkan pemikiran Tan Malaka yang positif guna membangun masyarakat.
Atas nama pribadi dan Wakil Bupati Limapuluh Kota serta Keluarga Besar
Rumah Dinas Wakil Bupati, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi tingginya pada produser dan sutradara filem Maha Guru Tan
Malaka, Daniel Rudi Haryanto." Ucapnya.
Pada
kesempatan itu, dirinya juga mengatakan bahwa ide serta kebebasan
berfikir yang telah dimotori Tan Malaka lebih dari satu abad yang lalu
itu, merupakan aset penting bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
"Tan
Malaka merupakan aset penting yang selama ini terlupakan, dia telah
memotori kebebasan berfikir yang telah dimulainya lebih dari satu abad
yang lalu. Tentu ini merupakan momen bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh
Kota untuk menggapai kemajuan, sekaligus ini juga merupakan sebagai
kebangkitan Limapuluh Kota menuju kebangkitan pulau Andalas."
Pungkasnya.
Sementara
itu, Produser Filem Tuan Guru Tan Malaka, Daniel Rudi Haryanto
mengatakan, filem dokumenter garapannya ini terselenggara berkat bantuan
dana dari Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebesar 175 juta.
"Saya
mulai mengenal sosok Tan Malaka dari buku-buku pelajaran waktu sekolah,
setelah pertemuan saya dengan sejarawan asal Belanda, Harry A Poeze
membuat saya semakin tertarik dengan Tan Malaka. Setelah melakukan
serangkaian dialog yang cukup panjang, akhirnya kami berhasil membuka
mata hati Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan memberikan
fasilitasi dana sebesar 175 jt, dengan dana itu lah kami ke eropa
menelusuri jejak Tan Malaka di Harlem, Belanda." Ungkap Alumni Institut
Seni Jakarta itu.
Dalam
dialog dan diskusi bersama para tokoh, sembari menyaksikan pemutaran
filem Maha Guru Tan Malaka, Budayawan dan juga Sekjen dari Asosiasi
Kerajaan Keraton Indonesia, Sri Gede Parma mengatakan, kebngkitan
pemikiran Tan Malaka menandai kebangkitan Limapuluh Kota Sebagai pusat
kecerdasan dunia.
"Melihat
dari perspektif bernegara saya melihat, bangkitnya pemikiran Tan Malaka
saya sebut sebagai musim kecerdasan. Dinegara lain, Tan Malaka
dipandang bukan sebagai Hero, tapi lebih dikenal sebagai filsafat, yang
dari pemikirannya membawa Limapuluh Kota sebagai pusat kecerdasan dunia,
bahwa seluruh kecerdasan dunia berasal dari Limapuluh Kota." Ungkapnya.
Selain
dihadiri oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, produser
Filem Maha Guru Tan Malaka, Sekjen AKKI (Asosiasi Kerajaan Keraton
Indonesia), Sri Gede Parma, hadir pada acara itu Tokoh Muda Limapuluh
Kota, Nurkhalis, Wali Nagari, Budayawan, Para tokoh, Alalim Ulama,
Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang.(*/relhum)