Limapuluh Kota,-Humas
selaku pengelola informasi dan komunikasi publik dituntut kreatif dan inovatif.
Apalagi kini, informasi begitu cepat menyebar di tengah masyarakat, terlebih
melalui media sosial.
Hal
itu ditegaskan Bupati Limapuluh Kota di wakili Pj. Sekda H. Taufik Hidayat, SE,
MH dalam sambutannya ketika membuka acara Bakohumas di aula Dinas Kesehatan
daerah setempat, Senin (6/8).
“Jika
tidak kreatif dan inovatti, maka Humas akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Sebab, masyarakat akan lebih memilih informasi yang berkembang di media sosial
atau media digital lainnya yang terkadang tidak jelas sumber dan kebenarannya,”
ungkap Taufik.
Dengan
semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, ujar Irfendi, maka Humas harus
selalu siap saing dan bertranspormasi ke budaya digital. Humas tidak bisa berpuas diri dengan capaian
kinerja saat ini, tetapi harus terus memacu diri untuk meningkatkan kapasitas
dan kompentensi seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
“Menyikapi
kondisi dewasa ini, Humas tentunya harus bisa meningkatkan kompetensinya dan
bisa melawan berita bohong (hoax) yang semakin ramai di dunia maya,” ingat Taufik.
Menurut
Taufik, Humas memiliki peran yang sangat strategis, terlebih di era
keterbukaan informasi dan maraknya media sosial dewasa ini. Agar bisa menjadi pelayanan
informasi publik yang baik, aparat Humas mesti tahu, paham dan mengerti dengan
paran, fungsi dan tugas pokok.
“Saya berharap, ke depan Humas di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota benar-benar cepat tanggap, tepat
dalam bertindak, kreatif, inovatif dan taat aturan,” tutur Taufik.
Sementara Kepala Biro Humas Pemprov. Sumbar Jasman dalam
paparannya menegaskan, Humas Pemerintah harus bisa mengikuti perkembangan
sosial media, termasuk untuk mengakses informasi secara cepat agar bisa
mengetahui situasi dan perkembangan informasi di tengah masyarakat.
“Humas harus aktif mengikuti perkembangan informasi
pada berbagai media massa termasuk media sosial yang kini semakin gencar dan
aktif memberikan berbagai informasi yang tidak benas alias hoax ke tengah masyarakat,”
tekan Jasman.
Lebih lanjut dijelaskan, Humas adalah juru bicara
kepala daerah. Humas jangan hanya bersifat menunggu berita, sebaliknya harus
bisa memproduksi berita. Tak kalah pentingnya, Humas itu tidak bisa lepas dari pers,
sebab Humas butuh media dan wartawan.
“Humas jangan hanya menerima dan menggapi berita,
tetapi juga harus mampu memproduksi berita. Untuk itu, seorang Humas harus
banyak tahu berbagai hal terutama masalah yang paling mengemuka,” papar Jasman
sembari menegaskan, Humas harus bisa dikonfirmasi wartawan tentang apa saja
setiap saat.
Selain itu, lanjut Jasman, Humas juga
harus betul-betul memahami tentang Keterbukaan Informasi Publik yang merupakan
salahsatu upaya mencegah penyebaran pemikiran-pemikiran yang tidak benar,
sekaligus diharapkan mampu membentuk kepercayaan dan partisipasi masyarakat
terhadap pemerintah.
“Dengan keterbukaan informasi tersebut kita berharap
adanya upaya mencerdaskan masyarakat, terwujudnya pemerintahan yang terbuka,
bersih, dan akuntabel serta lainnya,” ujar Jasman.
Acara Bakohumas itu diikuti anggota Bakohumas dari
seluruh OPD di lingkungan pemkab Limapuluh Kota, Forkopimda dan berbagai
instansi terkait.(relis)