Agam, Lima group kesenian di Kabupaten Agam, ikuti pemilihan kelompok media tradisional tingkat kabupaten, di GOR Padang Baru Lubuk Basung, Kamis (4/10).
Menurut jadual, kegiatan yang digelar Dinas Kominfo Agam itu, rencana awalnya dibuka Bupati Agam, karena ada kegiatan lain yang tidak dapat diwakilkan, maka rencananya diwakilkan oleh Asisten II Setdakab Agam, Jetson pukul 09.30 WIB.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Fauzan Helmi Hutasuhut menyebutkan, bahwa group kesenian yang mengikuti masing-masing, group Randai Tuah Sakato dari Kurao Kecamatan Lubuk Basung, Randai Puti Bagalang Ameh dari Kecamatan Ampek Angkek.
Kemudian Randai Minang Jaya dari Kecamatan Ampek Nagari, Randai Ganto Rang Sapuluah dari Kecamatan Canduang dan Sanggar Seni Terpadu dari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya.
Sampai berita ini diterbitkan, peserta sudah mulai datang ke lokasi dan mendaftarkan diri, bahkan sudah mulai bersiap mengenakan pakaian masing-masing.
Lebih lanjut ia mengatakan, goup tersebut tidak hanya menampilkan satu kesenian saja, tetapi yang ditampil dikombinasikan dengan kesenian tradisional lainnya, seperti randai, tari, tambua dan sebagainya dengan tema Save Maninjau.
“Yang terpenting bagaimana pesan yang disampaikan melalui media tradisional sampai pada masyarakat dan mudah dipahami,” ujarnya.
Kriteria penilaian diantaranya seperti, cerita yang diangkat, pesan yang disampaikan, ada humornya, musik dan nyanyian daerah, tari, dialog.
Dalam hal ini, penilainya didatangkan dari Budayawan Sumbar, Rizal Tanjung, Dosen ISI Padang Panjang, Susandra dan Kabid Kebudayaan Disdikbud Agam, Yelidar.
Fauzan menyebutkan, kegiatan itu tidak hanya di Agam dan Sumbar, tetapi juga ada di nasional, namun tidak menjadi program nasional karena tidak diwajibkan bagi daerah untuk menggelarnya,” ujarnya.
Tambahnya, meskipun demikian, Pemkab Agam tetap berupaya gelar kegiatan itu, sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tradisional Minangkabau khususnya di Agam pada masyarakat.
Bagi group yang jadi pemenang, akan dibina dan ditunjuk langsung mewakili Agam dalam pemilihan kelompok media tradisional tingkat provinsi pada 2019 mendatang.
Bagi group yang raih juara I diberikan uang pembinaan Rp.3,5 juta, juara II Rp.3 juta dan juara III Rp.2 juta, masing-masing ditambah plakat dan piagam.
Tidak hanya itu, hadiah juga diberikan pada pemeran terbaik laki-laki dan perempuan, masing-masing uang tunai Rp.750 ribu ditambah plakat dan piagam. (fadil)
Menurut jadual, kegiatan yang digelar Dinas Kominfo Agam itu, rencana awalnya dibuka Bupati Agam, karena ada kegiatan lain yang tidak dapat diwakilkan, maka rencananya diwakilkan oleh Asisten II Setdakab Agam, Jetson pukul 09.30 WIB.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Fauzan Helmi Hutasuhut menyebutkan, bahwa group kesenian yang mengikuti masing-masing, group Randai Tuah Sakato dari Kurao Kecamatan Lubuk Basung, Randai Puti Bagalang Ameh dari Kecamatan Ampek Angkek.
Kemudian Randai Minang Jaya dari Kecamatan Ampek Nagari, Randai Ganto Rang Sapuluah dari Kecamatan Canduang dan Sanggar Seni Terpadu dari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya.
Sampai berita ini diterbitkan, peserta sudah mulai datang ke lokasi dan mendaftarkan diri, bahkan sudah mulai bersiap mengenakan pakaian masing-masing.
Lebih lanjut ia mengatakan, goup tersebut tidak hanya menampilkan satu kesenian saja, tetapi yang ditampil dikombinasikan dengan kesenian tradisional lainnya, seperti randai, tari, tambua dan sebagainya dengan tema Save Maninjau.
“Yang terpenting bagaimana pesan yang disampaikan melalui media tradisional sampai pada masyarakat dan mudah dipahami,” ujarnya.
Kriteria penilaian diantaranya seperti, cerita yang diangkat, pesan yang disampaikan, ada humornya, musik dan nyanyian daerah, tari, dialog.
Dalam hal ini, penilainya didatangkan dari Budayawan Sumbar, Rizal Tanjung, Dosen ISI Padang Panjang, Susandra dan Kabid Kebudayaan Disdikbud Agam, Yelidar.
Fauzan menyebutkan, kegiatan itu tidak hanya di Agam dan Sumbar, tetapi juga ada di nasional, namun tidak menjadi program nasional karena tidak diwajibkan bagi daerah untuk menggelarnya,” ujarnya.
Tambahnya, meskipun demikian, Pemkab Agam tetap berupaya gelar kegiatan itu, sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tradisional Minangkabau khususnya di Agam pada masyarakat.
Bagi group yang jadi pemenang, akan dibina dan ditunjuk langsung mewakili Agam dalam pemilihan kelompok media tradisional tingkat provinsi pada 2019 mendatang.
Bagi group yang raih juara I diberikan uang pembinaan Rp.3,5 juta, juara II Rp.3 juta dan juara III Rp.2 juta, masing-masing ditambah plakat dan piagam.
Tidak hanya itu, hadiah juga diberikan pada pemeran terbaik laki-laki dan perempuan, masing-masing uang tunai Rp.750 ribu ditambah plakat dan piagam. (fadil)