Limapuluh
Kota --- Dalam kegiatan 'Bawaslu Goes to Campus' yang diselenggarakan
Bawaslu Kabupaten 50 Kota di auditorium Politeknik Pertanian Payakumbuh
akhir pekan lalu, segenap unsur mahasiswa yang tergabung dalam BEM dan
Ormawa kampus tersebut secara spontan, mendeklarasikan gerakan anti
politik uang dalam pemilu 2019.
Deklarasi
gerakan anti politik uang yang digeber puluhan mahasiswa itu, diutarakan
sebagai bentuk dukungan kepada Bawaslu guna menciptakan pemilu 2019
yang jujur, adil dan bersih di wilayah Luak Nan Bungsu.
"Gerakan
anti politik uang ini juga sebagai upaya mewujudkan pemilu yang bersih,
berintegritas dan terlegitimet," kata Budi Febriandi, salah seorang
peneliti dan akademisi Politeknik Pertanian Payakumbuh, kepada wartawan,
Senin (4/2) siang.
Mantan pimpinan Bawaslu
Limapuluh Kota itu menambahkan, politik uang merupakan kejahatan politik
yang luar biasa, karena dapat merusak mental bangsa dalam jangka waktu
panjang. Para pelaku politik uang, pada dasarnya telah melakukan
penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam berdemokrasi.
Menyadari
hal itu, katanya, pada kegiatan sosialisasi Bawaslu puluhan mahasiswa
yang tergabung dalam wadan BEM Politeknik Pertanian bersama aktivis
Organisasi Kemahasiswaan lainnya sepakat melakukan deklarasi gerakan
anti politik uang. Deklarasi pun berlangsung di sela-sela kegiatan
'Bawaslu Goes To Campus'.
"Deklarasi ini
bertujuan memberikan pemahaman ke masyarakat tentang betapa besarnya
bahaya politik uang, sehingga membuat terpilih calon-calon pemimpin yang
tidak 'capable' dan memiliki kecenderungan berperilaku corrupt,
sehingga mereka sukses menduduki lembaga-lembaga negara kita," tutur
mantan Ketua Perwanaliko tersebut. (*)