Wahyudi Thamrin

Kekuatan Milenial Mengubah Bangsa






Yogyakarta - Sejarah mencatat pemuda sebagai elemen perubahan telah terbukti ikut mengantarkan pada pencapaian kemerdekaan dan berbagai perubahan sosial lainnya. Pengembangan kepemimpinan merupakan satu bagian yang perlu ditingkatkan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Pada Sabtu (03/08) malam, 176 penerima manfaat Beastudi Etos mengikuti Leadership Sharing bertema “Kepemimpinan Pemuda” bersama Guru Agung, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa. Guru Agung memaparkan jika 50 persen penduduk usia produktif saat ini berasal dari generasi milenial dan akan terus meningkat jumlahnya pada 2020 hingga 2030 nanti.

“Milenial akan naik pada kisaran angka 70 persen, inilah puncak dari berkah demografi bagi Indonesia. Kenapa berkah? Sebab mampu meningkatkan kualitas penduduk agar mampu berperan dalam pasar kerja,” kata Guru Agung.

Ciri khas generasi milenial ada tiga yakni kreatif, percaya diri, terkoneksi. Ketiga ciri ini mampu menjadi kekuatan bagi milenial karena mereka lebih melek dan menonjol di era digital. Namun sebagai agent of change, innovator, dan promoter bangsa, milenial diharapkan mampu menunjukkan taringnya dalam menciptakan perubahan di Indonesia.

“Keterlibatan milenial di  Indonesia semestinya mampu membawa Indonesia menjadi negara keempat dalam kekuatan ekonomi karena memiliki kreativitas dan daya pikir inovatif sehingga bisa membantu menciptakan nilai tambah bagi Indonesia,” ujar Guru Agung.

Guru Agung mengungkapkan pentingnya milenial menjaga Indonesia, sebab tidak terbantahkan generasi milenial memiliki jumlah dan potensi yang besar untuk menentukan corak bangsa ke depannya.

“Generasi milenial harus bisa bertindak sebagai agen perubahan dan memutus lingkaran keburukan di Indonesia. Pemuda harus tetap optimis dan tidak berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan di berbagai sektor,” tutup Guru Agung. (AR).