SalingkaLuak.Com, - Sebuah hadis menyatakan, “surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu,” menjadi pedoman bagi anak untuk berbakti kepada orang tua. Manakala Amak (Ibu) merestui. Niat baik apapun yang akan dilakukan seorang anak. Insyaallah, akan menuai berkah. Hal demikian, diyakini umat muslim.
Hal yang sama, diyakini pula oleh Maskar Musdar Datuak Pobo. Menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota. Beliau minta restu sang Ibu. Dihadapan kerabat dekat, di Jorong Lakuakdama, Nagari Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Sabtu (28/9) malam.
"Atas dorongan sejumlah masyarakat dan motivasinya ingin mengabdi untuk Kabupaten Limapuluh Kota, saya harus mengawali langkah dengan mohon izin dan restu seorang ibu. Tentunya semuannya tak akan lepas dari harapan dan Ridho beliau untuk mengabdi kepada masyarakat di Limapuluh Kota. Mudah-mudahan akan direridhoi Allah SWT sekaligus jadi amal ibadah. Saya yakin , berkat doa amak lah yang telah menjadikan saya dan keluarga seperti saat ini, "ucap Maskar.
Sebuah langkah awal yang dianggap sepele, namun memiliki arti penting. Hal inilah yang sekaligus menjadi momentum berharga bagi kandidat bakal calon bupati (Balonbup) Limapuluh Kota, Maskar M Datuak Pobo. Tokoh yang digadang-gadang memiliki kans kuat ditengah-tangah masyarakat Limapuluh Kota.
Kenapa tidak, pengusaha property yang juga mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Kalimantan Selatan, sudah membuktikan pengabdian sebagai wali nagari , hanya dalam waktu tiga tahun mampu membawa Nagari Tanjuang Haro Sikabu kabu Padang Panjang dari status sebagai desa tertingal menjadi berkembang dan kini telah menjadi desa maju.
Banyak inovasi yang dilakukan nya terutama dalam mengembangkan potensi yang ada di nagari sebagai langkah dalam penguatan ekonomi masyarakat, hal ini terbukti nagari yang dulu dikenal dengan nama SITAPA, kini viral dengan panorama Kayukolek sebagai daerah tujuan wisata, tidak hanya bagi pencinta panorama alam , tapi juga tujuan wisata yang populer bagi pencinta sepeda baik Limapuluh Kota, nasional bahkan manca negara.
Tokoh yang memilih pensiun muda dari status anggota Polri untuk berbuat lebih banyak di dunia usaha, menjadikan dirinya lebih mumpuni untuk membangun masyarakat lewat bisnis. Sehingga mampu berbagi kesempatan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat, setidaknya bagi karyawan disejumlah perusahaannya.
"Tak lebih dari sekedar rasa syukur, dengan rezeki yang diberikan, Maskar merasa cukup , sehingga pingin berbagi dengan berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jika diberi kesempatan oleh masyarakat , saya siap mengabdi dengan niat yang tulus , bekerja ikhlas dan sukarela demi Limapuluh Kota, semoga Allah meridhoi. "ucap tokoh yang sudah tiga tahun menjabat sebagai Walinagari, selama itu pula gaji dan penerimaan lain sebagai wali nagari bahkan tak jarang uang pribadi didonasikan untuk kepentingan masyarakat
Kita harus menyadari bahwa kekuasaan pemimpin adalah amanah yang dititipkan masyarakat, harus digunakan untuk kepentingan masyarakat." Maka, bila dipercayakan membawa amanah sebagai kepala daerah Kabupaten Limapuluh Kota kedepan, saya niatkan waktu, pikiran dan tenaga serta pendapatan sebagai kepala daerah, didonasikan untuk kepentingan masyarakat yang lebih membutuhkan, “ kata ayah tiga orang anak ini.
Mampu berdonasi, kata Maskar, bukan berarti kaya, namun lebih memiliki arti yang dalam. Sebab merasa cukup atas rezeki yang diberikan , sehingga kita harus bersyukur dengan berbagi dan berbuat kebaikan untuk orang banyak. "Hal itulah yang mendorong saya untuk pulang kampung yang tadinya pingin membangun nagari dengan jadi wali nagari, insyaallah kedepan ingin membangun Limapuluh Kota," ucap Maskar yang biasa di panggil Datuak Pobo ini.
"Gagasan yang diambil Maskar mundur dari jabatan walinagari, mempertegas keyakinan dan niat nya untuk ikut terjun dalam kontestasi Pilkada Limapuluh Kota mendatang.(*)