Salingkaluak,-Covid-19, singkatan dari Corona Virus Desease 2019 tidak hanya melumpuhkan manusia secara fisik,tapi juga sendi sendi kehidupan lainpun dirayapinya. Sejak mulai membuncah dunia di bulan Desember tahun lalu virus ini telah menebar ketakutan seluruh penjuru dunia.
Konon kabarnya sampai saat ini belum ada satupun yang mengklaim sudah menemukan obat atau vaksin penangkis virus ini. Para ahli kesehatan saat ini sedang berjuang mencari penangkis serta mengobati yang terjangkit dan memutus rantai penyebaran virus corona ini.
baca juga: Buya Gusrizal : Umat boleh melakukan Shalat Ied selama di daerah terkendali dan dengan prosedur COVID-19
Berbagai cara dilakukan. Meningkatkan pola hidup sehat, keluar rumah pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Serta Dengan Sosial distancing, psyhical distancing rantai penyebaran di putus.
Physical distancing dan Sosial distancing dilakukan dengan menerapkan stay at home alias dirumah saja. Kantor kantor baik swasta maupun negeri dialihkan bekerja dari rumah masing masing. Begitu juga dengan sekolah dari tingkat usia dini sampai perguruan tinggi terapkan belajar online.
Kegiatan yang bisa mengumpulkan orang banyak di satu tempat dihimbau/diinstruksikan untuk dihentikan sementara selama penanganan wabah corona ini. Alhasil yang sangat terpantau terdampak saat ini melemahnya perekonomian masyarakat. Tidak sedikit usaha atau perusahaan yang harus tutup karena dampak covid-19 ini.
Seperti diLuak Limopuluah ini, Harga hasil bumi yang dihasilkan di daerah ini terjun bebas. UMKM pada tiarap karena sulit memasarkan hasil produksi serta melambungnya harga bahan baku pabrikan. Industri rumah tangga yang sudah lama jadi penupang kehidupan masyarakat satu persatu tiarap tidak kuasa melawan situasi. Alhasil pengangguran mulai meningkat.
Mungkin sudah saatnya pemerintah melalui instansi terkait seperti diskoperindag, pertanian, peternakan atau lainnya bersama para wakil wakil rakyat di legislatif memikirkan recovery ekonomi. Walau saat ini tim gugus masih berjuang memutus penyebaran wabah corona. Boleh lah dianggap sebagai pertahanan lapis ke 2 dalam bersama lawan corona. Ibarat dapur umum di medan tempur. Kalau dapur umum lumpuh prajurit dimedan juang tidak hanya beresiko mati diterjang peluru lawan. Tapi juga bisa mati kelaparan.
Kekuatan saling bantu saling berbagi akan ada batasnya. Karena yang membantu lama kelamaan usahanya bisa terdampak fatal dalam kelesuan ekonomi akibat serbuan covid-19. Sudah saatnya membangun benteng benteng pertahanan ekonomi dengan mencari solusi atau langkah bagaimana roda ekonomi kembali bergerak. Seperti sudah dimulai oleh pemerintah dengan melonggarkan yang usia 45 kebawah sudah boleh beraktifitas seperti biasa dengan tidak mengesampingkan protap penanganan covid-19. Masker, cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir serta menjaga pola hidup sehat harus di prioritaskan.
Melihat aturan atau himbauan yang saat ini diberlakukan rasanya masih banyak usaha usaha yang bisa dilaksanakan. Tetap beraktifitas dengan jaga jarak, jaga kebersihan dan jangan pernah menyentuh tangan yang belum di cuci kewajah, atau seputaran kepala. Edukasi warga tentang cara cara pencegahan penularan covid-19 sambil tetap berusaha sudah saatnya digaungkan.
baca juga: Beli Baju Lebaran Ditengah Pemberlakuan PSBB
Sesuai himbauan pemerintah melalui tim gugus tugas mari bersama lawan corona. Bagi yang tetap beraktifitas tetap perhatikan protap. Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Yang tidak kalah penting jaga kesehatan diri, keluarga dan orang sekitar. Bagi yang berstatus atau ditetapkan berstatus ODP (baik Orang Dalam Pantauan maupun Orang Dalam perjalanan, terutama dari daerah yang masuk kategori sedang tinggi angka terjangkit taatilah aturan isolasi. Tahan diri untuk interaksi dekat dengan orang sekitar. Apalagi yang sudah sampai ambil sampel swab. Sebaiknya taati aturan dari petugas kesehatan untuk isolasi sampai hasil swab keluar. Sehingga sanak saudara kita yang tidak ada kemana mana tidak merasa cemas apalagi sampai ketakutan sehingga tidak bebas beraktifitas.
Karena rasa takut dimasa pandemi corona saat ini terasa sudah berlapis lapis. Dari takut tertular, sampai takut mati tidak makan menghantui perasaan masyarakat saat ini. Dan ini tidak bisa dipungkiri. Informasi seliweran dimedia sosial sangat besar andilnya membuat rasa takut menjadi jadi. Sementara informasi tersebut belum jelas kepastiannya. Tertumpang harapan bagi pembaca untuk bersama meedukasi masyarakat tentang apa dan bagaimana menghadapi situasi saat sekarang ini.
Kegiatan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memutus rantai penyebaran corona diharapkan juga tidak terlalu menghambat aktifitas aktifitas yang berdampak lumpuhnya perekonomian ditengah masarakat banyak. Semoga wabah ini segera berlalu, vaksin atau obatnya segera ditemukan dan aktifitas kehidupan ditengah masyarakat kembali berjalan normal. Ikhtiar dan doa bersama penting dalam usaha keluar dari pandemi corona ini.
Dengan momentum hari Kebangkitan Nasional ke 112 dan hari pendidikan nasional di 21 Mei 2020 ini bersama kita edukasi warga tentang corona ini hingga bisa kembali bangkit berjuang, bergerak putus rantai covid-19 dan kembali gairahkan perekonomian masyarakat.
Pajacombo 21 Mei 2020
Urang Dangau Tigo Koto Dibaruah Ronah Limopuluah