Kapuk Randu |
Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kembali menghilirkan
inovasinya ke kancah internasional dengan melakukan kerja sama riset
untuk memenuhi kebutuhan fiber sheet kapuk di Jepang.
Fiber sheet ini
akan digunakan sebagai pengisi lapisan jaket musim dingin (coat, Red)
yang akan diproduksi oleh Kapok, Ltd. Japan, ungkap Plt. Sekretaris
Badan Litbang Pertanian yang juga Kepala Puslitbang Perkebunan,
Syafaruddin di Bogor, Senin awal Mei lalu.
Penandatanganan
MoU yang dilakukan secara desk to desk dengan CEO Kapok Japan, Ltd.,
Kisho Fukai, secara terpisah di Osaka dengan Kepala Badan Litbang
Pertanian, Fadjry Djufry di Jakarta. Tak terhalang oleh pandemi
Covid-19, upaya untuk komersialisasi hasil inovasi ke mancanegara ini
merupakan yang kedua, ujar Fadjry.
Sebelumnya
Balitbangtan telah bekerjasama dengan Sakata Seed Corp untuk
mengkomersialisasikan bunga pacar air atau Impatient, Sekarang inovasi
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) berupa serat kapuk
dari varietas kapuk nasional akan diproduksi sebagai fiber sheet yang
akan menggantikan penggunaan serat bulu angsa, lanjut Fadjry.
Fiber sheet yang
akan diproduksi oleh Kapok Japan, Ltd. akan dibuat dari serat kapuk
Indonesia. Fiber sheet ini akan digunakan oleh Futaba Shoji, Ltd.,
suatu perusahaan keluarga yang yang sudah bergerak di bisnis coat sejak
tahun 1947.
Produksi coat
dengan lapisan kapuk fiber sheet ini akan dipasarkan secara global based
on order, jelas Kisho San yang baru berusia 29 tahun ini.
Riset untuk
memproduksi kapuk fiber sheet akan menggunakan serat kapuk dengan
komposisi 90%. Komposisi serat kapuk yang tinggi ini akan menggantikan
fiber sheet yang dibuat di China berdasarkan pemesanan Kapok Japan Ltd.,
yang hanya 40%.
Penggunaan serat
kapuk dengan komposisi tinggi untuk fiber sheet ini merupakan salah satu
usaha Kapok Japan untuk branding image sebagai produk yang lebih
sustainable, ungkap Prof. Nurindah, peneliti tanaman serat di
Balittas.
Tidak
tanggung-tanggung Kapok mempercayai produk fiber sheet yang diinginkan
di Indonesia karena sudah melihat produk yang sebelumnya dari China yang
masih banyak campuran polyesternya. Sehingga dengan kapuk lokal
Indonesia yang merupakan hasil varietas Balittas ini bisa dimanfaatkan
untuk menjaga keunikan produk Kapok, ujar Kepala Balittas, Titik
Sundari.
Produksi fiber
sheet ini akan dilakukan di Indonesia dan direncanakan melibatkan
perkebunan kapuk di Banyuwangi. Sehingga nantinya produk yang diekspor
bukan merupakan bahan mentah namun sudah bahan baku jadi siap pakai.
Hal ini tentu
lebih menguntungkan bagi petani serta memberi nilai tambah produk ekspor
yang dapat mengungkit daya saing bangsa, tutup Titik.