Salingkaluak,- Penanganan Covid-19 di Luak Limopuluah mehangat beberapa hari ini. Beragam argumen mulai muncul di media media resmi maupun media sosial. Mulai dari data warga ber KTP Kabupaten masuk penanganan tim gugus kota, polemik sample swab dan tracking kontak warga yang positif covid-19 dengan siapa saja di Luak Limopuluah ini.
Hemat kita hal ini tidaklah harus terjadi atau dibesar besarkan. Kota Payakumbuh dan kabupaten Limapuluh Kota hanya dibedakan sistem administrasi pemerintahan. Kultur budaya sampai gerakan ekonomi sampai saat ini belum bisa di katakan berpisah. Dunsanak dari kabupaten Limapuluh kota banyak beraktifitas di Kota Payakumbuh dan begitu juga sebaliknya. Apalagi dalam kondisi penanganan covid-19. Cluster asal atau awal dari pusat pasar Kota Payakumbuh.
Tentu hal ini sangat berkait lansung dengan dunsanak di Kabupaten Limapuluh Kota. Karena transaksi jual beli antara warga kota dan kabupaten tinggi di pusat Pasar Payakumbuh. Ketika ada pelaku pasar ini terinfeksi corona, trackingnya sudah dipastikan sampai ke kabupaten Limapuluh Kota. Karena selain pelanggan, karyawan pelaku pasar banyak berasal dari Limapuluh Kota.
Hal ini terbukti dari pengembangan penambahan warga terdata terinfeksi ada 5 warga ber KTP limapuluh Kota dinyatakan positif dan hasil tracking kontak dengan yang sudah di nyatakan positif oleh tim gugus kota. Juga mereka beraktifitas di kota. bahkan Juga warga yang ber KTP Kota Payakumbuh sekarang datanya berada di Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam
Saat ini ada 17 warga yang beraktifitas di Luak Limopuluah teridentifikasi positif covid-19. 11 masuk data Tim gugus Kota Payakumbuh, 5 masuk data tim Limapuluh Kota dan 1 Masuk data Kabupaten Agam. tentu utnuk memutus penyebarannya tracking dari 17 ini yang utama. Bukan ,mereka ber KTP dimana atau data masuk tim gugus mana. Masyarakat Luak Limopuluah yang rasanya ada kontak erat dengan 17 nama yang sudah diumumkan tim gugus masing masing sejak awal ditemukan sebaiknya segera melapor ke posko terdekat. Demi keselamatan diri kita dan juga orang sekitar kita.
Kadang kita tidak dibawa sakit oleh virus tersebut. Tapi dijadikan perantara, dengan istilah medisnya Orang Tanpa Gejala (OTG) .
Sinergitas antar Gugus Kota dan Kabupaten sangat penting dalam memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Hal ini secara tidak lansung sudah terlaksana sebenarnya. Beberapa Instansi yang tergabung dalam tim gugus tugas di Kota Payakumbuh memiliki wilayah tugas atau hukum di wilayah administrasi Limapuluh Kota. Seperti Polres Payakumbuh adan 5 kecamatan di kabupaten berada diwilayah hukum mereka, Kodim 0306/50 Kota membawahi kota dan kabupaten. Tidaklah naif atau akan mempermalukan satu daerah jika komunikasi dilanjut kerjasama lintas gugus diperkuat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
Mungkin silang kata atau pendapat tentang kerjasama lintas daerah Kota Payakumbuh dengan Limapuluh Kota lah yang naif. Seakan memisahkan orang badunsanak. Ketika DPRD Kabupaten bersama wabup meminta bantuan kepada dinas kesehatan kota untuk membantu tracking atau ambil swab warga di Limapuluh Kota sudah ibarat kakak minta bantuan kepada adik kandung sendiri. Dan dari pantuan penulis sebelum ada yang dinyatakan di Limapuluh Kota positif terinfeksi Covid-19, sudah banyak juga warga Limapuluh Kota cek sampel swab di Kota Payakumbuh. Seperti karyawan toko yang salah satu bos mereka dinyatakan positif.
Mungkin sebagai ungkapan hati penulis melihat situasi seperti saat ini, mari kesampingakan ego terlebih dahulu. Walau dalam bertugas ada wilayah atau teritorial secara tertulis. Tapi dilapangan sebaiknya kita memakai slogan "Bersama Kita Putus Rantai Penyebaran Corona Di Luak Limopuluah"
Saling bantu saling dukung dalam program ini. Insya Allah penyebaran Covid-19 Diluak Limopuluah bisa secepatnya di putus. Karena ada program yang juga tidak kalah berat menanti usai penanganan ini. Recovery ekonomi yang sudah morat marit selama penanganan covid-19. Saat ini saja sudah berapa banyak usaha kecil dan menengah di daerah ini harus tiarap. Penjualan tidak jalan, bahan baku susah ditambah aturan PSBB membuat minat belanja warga menurun drastis. Apalagi rasa takut tertular makin menggerogoti warga. Ketika rasa takut sudah berlebihan nekad warga akan muncul sehingga himbauan himbauan atau instruksi pemerintah akan dianggap lelucon bagi warga. Seperti terucap oleh salah seorang sopir travel bandara yang di muat beritasumbar.com kemaren. "Lebih Baik kami mati dijalan daripada mati tidak makan" ini adalah bahasa frustasi warga karena situasi kekinian.
Nah hal hal yang seakan sepel seperti ini bisa membuat langkah memutus rantai penyebaran virus corona bisa terhalang.
Mari kita satukan niat dan tekad untuk bersihkan Luak Limpuluah dari wabah covid-19 ini. Dengan salang bahu membahu. Yang mampu mari bantu ringankan beban dunsanak terdampak ekonominya . Dan juga penting ikuti dan patuhi himbauan pemerintah dalam masa pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Saat ini. Bagi masyarakat yang pernah kontak dengan pasien atau warga yang sudah di informasikan positif Covid-19 jangan ragu atau malu untuk melapor ke tim gugus penanganan Covid-19 terdekat. Langkah ini salah satu kunci utama buat memutus rantai penyebaran tersebut. Virus Covid-19 bukanlah aib yang membawa malu. Tapi penyakit yang menyengsarakan yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi.
Pajacombo 12 Mei 2020
Urang Dangau Tigo Koto Dibaruah Luak Limopuluah