Payakumbuh — Terhitung tanggal 8 Mei sudah ada 13 orang pasien positif Covid-19 di kota Payakumbuh. Saat ditemui humas Kominfo, dr. Bakhrizal kepala dinas kesehatan kota Payakumbuh bersyukur jika setelah didapatkannya jumlah pasien positif tersebut tidak ada lagi jumlah tambahan yang masuk ke pihak dinas kesehatan.
“Alhamdulilah data kita sampai saat ini masih 13 orang, karna sebelumnya kami dari Dinkes selalu menerima dan mendapatkan data jika seumpama setiap hari warga kita yang terpapar Covid-19 ini, dan sekarang tidak ada lagi data yang masuk ke Dinkes untuk warga yang terpapar Covid-19 ini. Dan juga tentunya kita berharap setelah ini jumlah yang terpapar tidak bertambah lagi”, ucap Kadinkes Bakhrizal, di Balai Kota, Sabtu (9/5).
Turut disampaikan Bakhrizal, dari 13 kasus pasien positif saat ini, hanya 6 orang yang dapat menjalani isolasi mandiri dirumah, “dan orang ini kita masukan ke dalam kriteria terdampak, karna mereka ini merupakan tulang punggung keluarga, dan selama mereka diisolasi ini, maka keluarga mereka tidak dapat penghasilan tetap dan tidak bisa makan, maka mereka ini akan menerima bantuan”, terang dr. Bek sapaan akrab Kadinkes tersebut.
Menurut dr. Bek ada sekitar 56 orang dari tim gugus covid-19 yang sudah melakukan kontak langsung dengan pasien positif, dan mereka yang kontak langsung tersebut sudah masuk dalam daftar pantauan dinas kesehatan.
Sementara itu, Bakhrizal juga mengapresiasi terhadap camat dan lurah yang tanpa henti mau turun langsung ke lapangan untuk berperang menhadapi wabah ini.
“Saya salut dengan camat dan lurah yang sangat proaktif dalam menghadapi pandemi ini. Dan saya menghimbau kepada camat dan lurah agar tetap jaga jarak dan kontak, serta juga sampaikan hal ini juga kepada seluruh jajaran danmaayrakat di wilayah masing-masing, karna ini merupakan standar kesehatan yang telah ditetapkan agar dapat menghindari Covid-19”, ujar dr. Bek.
Kadinkes juga menghimbau jika ada terdapat pegawai dari camat dan kelurahan yang kontak dengan pasien positif maka harap laporkan ke Dinkes, “sebelumnya kami juga sudah menghimbau terhadap masyarakat untuk melaporkan diri agar dilakukan tes swab ini, dan sekarang sayapun juga kembali menghimbau untuk camat dan lurah beserta jajarannya yang melakukan kontak dengan pasien positif tersebut agar dapat melapor ke pihak Dinkes dan kita segera akan lakukan tes swab”, kata Bek.
Selain itu, Kadinkes tersebut juga mengatakan jika telah keluarnya aturan baru terhadap tempat karantina yang telah disediakan Pemko Payakumbuh.
“Untuk aturan baru ini, aula BIB Peternakan provinsi di Ibuh kedepannya akan diberlakukan untuk penempatan OTG, baik itu pasca maupun yang sudah keluar hasilnya. Dan untuk di SKB ditempatkan bagi PDP, dan ODP ringan, dan OTG tidak di tempatkan disana, serta di BLK kedepannya tidak bisa digunakan lagi, karna tempat tersebut tidak memenuhi sarat dari provinsi dan bisa menjadi pusat penularan, dan untuk petugas yang sudah standby disana sebelumnya, mereka semua akan ditarik ke provinsi kembali”, ungkapnya.
Bakhrizal juga menyayangkan saat ini masih terdapatnya kelemahan yang masih terjadi dalam menghadapi pandemi ini, dimana warga masih banyak yang abai terhadap penggunaan masker.
"Masker yang kita gunakan itu dapat memproteksi kita sebanyak 80-99%. Saya perhatikan masih banyaknya warga yang saat berbicara membuka maskernya, sehingga hal ini yang akan menjadi buruk dan membuat penyebaran wabah Covid-19 ini semakin cepat dan meluas, dan ini merupakan menjadi persoalan kita yang paling berat saat ini," tuturnya.
Serta, dr. Bek mengganggap dalam penutupan daerah tempat perputaran ekonomi seperti pasar tidak akan terjadi jika warga dapat melaksanakan physical distancing dan menggunakan masker dengan benar seperti yang telah ditetapkan. Mereka nantinya yang sudah negatif, kedepannya harus mengurangi kegiatan diluar rumah, dan perbanyak waktu dirumah, untuk menyiasati kejadian yang tidak diinginkan terjadi kembali.
“Serta bagi data mereka yang negatif yang hasilnya sudah keluar, pihak Dinkes sudah kirim data tersebut ke puskesmas di wilayah mereka masing-masing”, pungkas dr. Bek. (Humas)