Wahyudi Thamrin

Buzzer dan Influencer

foto ilustrasi by mainmain.id


SalingkaLuak.com, Dalam dunia maya ada dua istilah saat ini yang cukup trend, Buzzer dan Influencer. Buzzer rata rata memakai nama anonim sementara Influencer memakai nama asli atau nama jelas.

Influencer biasanya akun akun yang memiliki follower besar dan punya sikap mendukung atau tidak mendukung terhadap sesuatu. terutama di dunia politik. Sementara Buzzer yang rata rata memakai nama anonim atau tidak jelas beraktifitas karena motif ekonomi atau ideologi. Nah buzzer ini ada yang berbayar dan ada juga yang relawan karena simpati atau merasa satu bagian.

Akhir akhir ini istilah buzzer nyaring terdengar atau dibaca diberbagai media. Baik cetak televisi,radio maupun di media online atau segala model media sosial. Rata rata penyebutan buzzer dilekatkan kepada orang orang yang mengelola akun media sosial terutama yang cendrung ekspos informasi politik atau berbau politik.

Penasaran akan apa buzzer tersebut, kita coba telusuri pengertian buzzer dari berbagai sumber tulisan. Akun Mainmain.id menuliskan bahwa istilah buzzer ini sudah cukup terbilang lama adanya. Awalnya bergerak masif sebagai cannel komunikasi dan informasi di dunia usaha. Mereka lebih banyak memposting atau promokan usaha,jasa atau barang. Dan masa masa itu masih banyak memakai nama nama asli atau jenis usaha untuk penamaan akun akun mereka.

Namun saat ini istilah buzzer semakin nyaring terdengar karena maraknya akun akun palsu yang seakan menggiring opini atau arah politik. Ada yang bernuansa Backup ada yang menyerang atau menentang sesuatu keputusan. Terutama didunia pemerintahaan.

Di Indonesia Buzzer ini sudah muncul sekitar tahun 2006. Tapi masih sekitaran dunia usaha atau branding suatu produk.

Baca Juga: Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19

Tapi hal ini berubah drastis sejak tahun 2012. Saat pilkada DKI masa itu bermunculan akun akun di media sosial mengkampanyekan masing masing kandidat. Share dan update statuspun banyak sudah yang diluar batas, Hoax atau tidak hoax berseliweran di timeline medsos.

Sepak terjang para buzzer ini sangat berdampak ditengah masyarakat. Apalagi saat ini warga Indonesia sedang digandrungi dunia maya. Berbagai akun media sosial diikuti warga negeri ini. Sehingga informasi dimedia sosial lebih gampang sampai dimasyarakat daripada dari media media resmi.

Bagi masyarakat yang paham dunia jurnalistik atau teliti dalam setiap informasi mungkin tidak akan terjebak jika ada informasi tidak benar alias hoax yang dishare di medsos. Susahnya banyak warga yang baru kenal dunia maya berpatokan kepada judul atau screnshoot berita. Hal ini jadi sasaran para buzzer. Banyak infromasi membingungkan ditengah masyarakat beredar dari akun akun tidak jelas awalnya.

Bisa kita perhatikan saat ini perang opini melalui media sosial sangat kuat. Baik dari kubu pemerintah maupun kubu oposisi. Ketika ada kebijakan menurut kubu oposisi tidak bagus ragam komentar akan mewarnai timline medsos. Begitu juga sebaliknya. Tidak sedikit juga akun akun yang seakan membackup keputusan pemerintah. Sehingga tidak dipungkiri muncul istilah buzzer rp. Yang mana diduga akun akun yang saling serang saling adu argumen itu ada yang mendanai. Wallahualam kebenarannya. Kita tidak berani memvonis iya atau tidak. Itu tentu mereka yang menjadi admin atau mengelola akunlah yang tahu.

Dalam dunia politik saat ini dan seiirng kemajuan teknologi, informasi liar didunia maya sulit dihindari atau dicegah. Hanya ketelitian kita memilah sumber sumber informasi tersebut. Karena tidak hanya dalam bentuk status media sosial saja dunia buzzer ini bergerak tapi dalam bentuk mirip pemberitaan melalui website yang dikelola mereka.

Pastikan dulu sumber link, dan redaksi websitenya jelas atau tidak. Apalagi untuk kita bagikan ulang informasi tersebut. Jika kita tidak ingin terjebak dalam berbagi informasi tidak jelas nantinya.

Sebaiknya mari kita manfaatkan kemajuan teknologi ini untuk hal hal positif. Banyak yang bisa dilakukan untuk kebaikan melalui dunia maya ini.

Semoga kita tidak ikut ikutan baik sengaja atau tidak sengaja dalam membagikan berita/informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Bijak dalam bermedia sosial untuk kemaslahatan orang banyak dan khususnya diri kita sendiri. (*)

Baca Juga: Terkait Penanganan Covid-19 Di Kota Payakumbuh Ini Rekomendasi Wakil Rakyat