Payakumbuh --- New normal, bukan berarti hidup bebas, tidak mengindahkan protokol kesehatan. Sebaliknya, harus lebih disiplin, menjalani seluruh protokol Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah.
"Tidak ada pilihan lain. Jika ingin menjadikan Payakumbuh zero positif Covid-19, warga harus dengan kesadaran tinggi. menjalani protokol kesehatan. Agar tatanan baru produktif dan aman Covid-19 (New Normal), itu bisa diaplikasikan di kota ini," ujar Wali Kota Riza Falepi.
Penegasan tersebut disampaikan Wali Kota Riza Falepi, usai rapat secara virtual dengan Gubernur Irwan Prayitno selaku ketua gugus tugas provinsi kepada sejumlah awak media, di Payakumbuh, Minggu (7/6).
Rapat penetapan New Normal Sumbar itu, di Payakumbuh juga diikuti Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, anggota Forkopimda, Wakil Ketua DPRD, sekdako, asisten dan sejumlah pimpinan perangkat daerah atau semua anggota gugus tugas Covid-19 Payakumbuh, di Balairung rumah dinas kediaman walikota,
Menurut Riza Falepi, berdasarkan keputusan bersama gubernur dengan seluruh wali kota/bupati se-Sumbar, sudah siap melaksanakan new normal. Hanya Kota Padang masih memperpanjang PSBB sampai tanggal 12 Juni. Begitu juga Mentawai, PSBB sampai 20 Juni.
New Normal, kata wali kota, seluruh sektor kehidupan, seperti sektor ekonomi. sosial budaya, pariwisata, olahraga, pemerintahan, pendidikan, keagamaan, tempat-tempat pelayanan publik, transportasi dan semua ruang publik harus menjalani protokol kesehatan.
"Kita menjalani tatanan kehidupan normal, agar bisa produktif. Tapi aman dari ancaman virus corona diasase. Kemana-mana pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun, tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkosumsi makanan berimbang, buah dan minum vitamin C," ujar Riza.
Dalam sepekan ke depan, seluruh jajaran pemko bersama TNI/Polri serta tim gugus tugas akan lebih banyak melakukan sosialisasi new normal. Para wartawan, juga diminta wali kota terlibat aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, menyangkut new normal ini.
Arahan gubernur, kata wali kota, Sumbar sudah siap dengan syarat utama dalam penerapan New Normal. Kajian epidemologi, dimana dari data yang ada, tergambar tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sumatera Barat.
“Kita tertinggi angka kesembuhan di Indonesia, jauh dari rata-rata Nasional,” ucap gubernur IP.
Meski demikian, langkah-langkah pencegahan akan tetap dilakukan, diantaranya melalui kebijakan perpanjangan status tanggap darurat, termasuk mempertahankan pemeriksaan pada pos-pos perbatasan, baik darat, laut maupun udara hingga 28 Juni 2020.
“Setiap orang yang datang, kita SWAB, secara gratis. Mereka harus isolasi, dan setelah keluar hasil negatif SWAB nya, baru diizinkan meninggalkan lokasi isolasi," kata Gubernur menambahkan.
Selanjutnya Gubernur Irwan juga memaparkan data terkait kesiapan sistem kesehatan, baik kapasitas rumah sakit, tenaga medis, fasilitas isolasi, laboratorium maupun ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang dinilai mencukupi hingga bulan Desember 2020 nanti.
“APD level 3 kita siapkan untuk rumah sakit, lokasi karantina dan laboratorium, ini agar efektif dan efisien,” katanya.
Selain itu, agar new normal membuahkan hasil, perlu dukungan bupati/ walikota untuk menggerakkan masyarakat sampai ke tingkat RT, RW dan nagari, agar sama-sama terlibat dalam penanganan new normal. (Humas)
Baca Juga: Penyaluran BLT Di Situjuah Batua Dapat Apresiasi Kemendes