Padang.-Rektor Universitas Negeri Padang Ganefri mengatakan, Universitas Negeri Padang (UNP) sukses melaksanakan tugas sebagai salah satu penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Sumatera Barat.
Pada UTBK ini, tercatat sebanyak 16.355 peserta yang dilayani oleh UNP, dari sebanyak 17.430 peserta yang mendaftar (99,7% kehadiran) yang berasal dari dalam dan luar Sumatera Barat, ujar Ganefri melalui keterangan tertulis kepada UTUSANINDO, Minggu, 26 Juli 2020.
Baca juga: 2 warga Agam Terkonfirmasi Positif Corona
Menurut Ganefri, UTBK ini dilaksanakan sebanyak 3 tahap, dimana dua tahap sudah selesai dilaksanakan yaitu tanggal 05-12 Juni 2020 dan tahap II pada tanggal 20-25 Juli 2020.
Tahap tiga akan dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 30 Juli 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang.
Pelaksanaan UTBK menerapkan protokol new normal COVID-19. Para panitia , pengawas dan teknisi dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, face shield, sarung tangan karet dan lain-lain, ujarnya.
Lanjut Ganefri, para peserta juga diminta untuk menyediakan dan mengenakan APD masing-masing. Pada setiap gedung yang dijadikan lokasi ujian, UNP telah menyediakan tempat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta garis penanda physical distancing pada tempat-tempat antrian.
Peserta ujian yang memasuki gedung, diminta untuk antri dengan jarak minimal 1,8 meter, mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh, ujarnya.
Dikatakan Ganefri, untuk memastikan kedisiplinan pelaksanaan protokol COVID-19, Rektor menugasi Satuan Tugas COVID-19 (Satgas COVID-19) dibantu dengan tim keamanan untuk melakukan pengawasan.Satgas COVID-19 merupakan tim khusus yang dibentuk oleh Rektor UNP semenjak kemunculan pandemi. Mahasiswa yang menyelesaikan ujian juga diatur dengan tertib untuk untuk menghindari kerumunan, serta diarahkan untuk langsung pulang.
UNP bersyukur, selama pelaksanaan UTBK tidak ditemukan adanya kasus suspek COVID-19 atau peserta yang memiliki suhu diatas 37,5 C, ujarnya.
Ditambahkan Ganefri, pertimbangan physical distancing juga menjadi dasar keputusan UNP untuk memanfaatkan kurang dari setengah kapasitas laboratorium. Kapasitas komputer yang dimanfatkan di 57 laboratorium di 9 lokasi, hanya sebanyak 855 per-sesi dari kapasistas penuh 1.710.
Baca Juga: Forkopimda Bahas Proses Pembelajaran Tatap Muka
UNP juga memberikan pelayanan maksimal kepada para peserta berkebutuhan khusus, tercatat selama UTBK di UNP terdapat 4 orang peserta berkebutuhan khusus tunanetra, ujarnya
Ditambahkan Ganefri, para peserta ini melaksanakan ujian dengan aplikasi khusus bagi tunanetra dan didampingi pengawas Dosen dari Jurusan Pendidikan Luar Biasa.
Para peserta berkebutuhan khusus juga diberikan kemudahan akses masuk gedung dengan penempatan lokasi ujian di laboratorium yang berada di lantai 1, ujarnya (relis)