Wahyudi Thamrin

Guru SMP RJ Menjadi Inisiator Model Pembelajaran di Payakumbuh


Payakumbuh--- Merebaknya wabah covid 19 membuat tatanan kehidupan rusak, tak terkecuali dunia pendidikan. Guru dipaksa lebih kreatif dan inovatif dalam menemukan media pembelajaran, bila tidak, dunia pendidikan akan tergilas. Di masa ini, pendidikan tidak lagi mengenal strata guru tua-muda, Senior-Junior, semuanya sama.Yang membedakan adalah inovasi dan strateginya dalam melaksanakan pembelajaran di masa krisis.

Baca Juga: Untuk PBM Tatap Muka,Disdik Agam Keluarkan 18 Syarat

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu opsi yang sangat mungkin untuk dilakukan. Inilah yang terus diasah dan dikembangkan oleh Idris guru SMP Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh (SMP I RJ), sehingga ia menemukan aplikasi videosribe. Aplikasi ini sebenarnya telah lama, namun kebanyakan orang mempergunakannya hanya untuk pembelajaran pribadi ataupun kepentingan personalia saja.

Ialah Idris dengan jiwanya yang inovatif mengadopsi sistem ini ke ranah yang lebih luas institusi pendidikan. Terlebih di kota Payakumbuh belum ada institusi pendidikan yang memakai itu. Setelah didalami, aplikasi ini sangat sederhana, mudah dan praktis. Mudah untuk guru dalam menerapkan dan praktis untuk murid dalam memahami. Inilah yang terus dikembangkan Idris, hingga pada tahun pelajaran 2019 atau tepat satu tahun yang lalu, model pembelajaran ini diterapkan di kelas digital SMP I RJ.

Hasilnya sangat memuaskan, para siswa sangat exited untuk belajar. Selain itu, efektif memancing konsentrasi siswa, juga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 

Dengan aplikasi dan model pembelajaran itu, Idris dipanggil untuk mengisi berbagai pelatihan, workshop, dan ruang diskusi yang dilaksanakan sekolah maupun organisasi guru di berbagai daerah. Yang tersebar di tiga luhak; Luhak Nan Tuo, Luhak Nan Tangah dan Luhak Nan Bungsu (Batusangkar, Bukittinggi dan Payakumbuh).

Baca Juga: Status Zona Kuning, Pemko Gelar Rapat Gugus

Dengan fitur yang sederhana dan efisien, aplikasi itu kini telah merebak dan menjadi aplikasi guru, terkhusus di kota Payakumbuh dan sekitarnya.

Alhamdulillah, sudah puluhan pelatihan yang saya hadiri, semua peserta sangat antusias untuk mendalaminya. Apalagi di masa covid 19 ini, kita dipaksa untuk terus berinovasi. Setelah saya jelaskan, hampir semua guru yang ikut pelatihan dengan saya, sudah mengerti. Saya berharap model ini bisa dikembangkan di sekolah masing-masing sesuai kebutuhan, Ujar Idris saat diwawancarai, Selasa(21/7)

Lebih lanjut, Idris menyampaikan, model pembelajaran ini telah diperlihatkan kepada kepala Dinas Pendidikan kota Payakumbuh Agustion.
 Pak Kadis melihatnya sangat menarik, semoga bisa disebarkan dan dikembangkan, ujarnya

Untuk SMP I RJ metode pembelajaran ini telah diterapkan satu tahun yang lalu, atau tepatnya jauh sebelum Covid 19 menyerang. Metode ini dilaksanakan di kelas digital, yang mana Idris selaku tentornya.

Bagi SMP I RJ dan secara umum Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah, pembelajaran digital telah dimulai sejak tahun lalu. Mulai dari sistem gurunya hingga metode pembelajarannya. Bagi yang bersekolah di SMP I RJ, tentu telah merasakan itu.

Idris merupakan wakil kepala sekolah SMP I RJ, bidang pengembangan talenta dan inovasi. Ia baru diangkat beberapa minggu lalu berkat gebrakannya yang viral di kalangan guru Payakumbuh.

Baca Juga: KPU Pessel Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Dukungan Pilgub Sumbar

Penemuannya yang sederhana ini, berbagai sekolah di Payakumbuh dan sekitarnya telah menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran itu.  Kini guru dan siswa tidak cemas lagi dalam PJJ, semuanya bergembira dengan metode pembelajaran itu. Walaupun begitu, asyiknya metode PJJ akan tetap kalah dengan pembelajaran tatap muka. Covid 19 memang membuat kita terpuruk. Namun juga membuat kita melaju. Orang-orang yang melaju di masa krisis hanyalah orang yang tangguh.(relis)