Pernyataan Puan Maharani atas kegagalan PDI Perjuangan yang gagal meraup suara di Sumatera Barat menuai kritikan dari berbagai kalangan. Direktur Eksekutif Political And Public Policy Jerry Massie angkat komentar tentang hal tersebut.
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tidak perlu mengeluh atas kegagalan meraih simpati warga Sumatera Barat (Sumbar) bahkan berakibat tambah hilang simpati dan dukungan yang telah ada selama ini walau tidak begitu dominan ujar Jerry.
Jerry Massie meyakini ada masalah mendasar yang membuat masyarakat Sumbar tidak tertarik pada PDIP.
Menurut Jerry, Sumbar mirip dengan Jawa Barat (Jabar) yang agak sulit bagi PDIP menang. Hal itu berbeda dengan wilayah Jawa Tengah yang hingga saat ini menjadi kandang banteng.
Sumbar miliknya Gerindra yang meraih 14 kursi DPRD dan PKS 10 kursi. Sedangkan PDIP hanya 3 kursi. Kalah dari Golkar 8 kursi dan PPP 4 kursi, ujarnya kepada redaksi BeritaSumbar.com pada Kamis (3/9) malam.
Bagaimana pun akan sulit PDIP menguasai Sumbar lantaran sudah banyak kali mereka mencoba meraih kemenangan tapi selalu kandas, sambung Jerry Massie
Sehingga, kata Jerry, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Ketua DPP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani tidak perlu mengeluh karena tidak bisa menguasai pemilih di Sumbar. Hal ini akan menambah hilang jati diri PDI Perjuangan di Ranah Minang yang sudah ada walau tidak begitu dominan, ungkap Jerry.
Sebaliknya, PDIP harus mencari metode lain agar kehadiran mereka bisa diterima
Memang Sumbar bukan basis atau domainnya partai moncong putih. Tak perlu mengeluh, ini akan menurunkan jati dirinya sendiri. Biasa dalam dunia politik, tegasnya.
Barangkali PDIP harus punya cara dan konsep yang berbeda, demikian Jerry Massie.
Belajar dari sejarah selama pemilu dilaksanakan di negeri ini, Pemilu Tahun 1955 yang disebut sebut sebagai pemilu terjujur selama pelaksanaan pesta demokrasi dinegri ini banyak partai besutan Putra Sumbar malah tidak dapat tempat di Ranah Minang. Seperti Partai Murba yang lahirnya dibidani Tan Malaka atau PSI yang dibidani Syahrir.