Wahyudi Thamrin

Senin Depan Payakumbuh Akan Back To School

Payakumbuh - Pemerintah Kota Payakumbuh akan segera melaksanakan sekolah tatap muka kembali atau istilah kekiniannya back to school pada Senin, 12 Oktober 2020 mendatang. Rencana kembali ke sekolah itu sempat gagal dilaksanakan beberapa minggu yang lalu karena Payakumbuh mengalami peningkatan kasus Positif Covid-19.

Kembali masuk sekolah ini bukan untuk siswa sekolah seluruhnya, masih ada batasan bagi siswa kelas rendah atau kelas 3 SD kebawah yang tetap mengikuti proses belajar mengajar secara daring.

Bagi sekolah dasar (SD) pembelajaran tatap muka terbatas hanya dilakukan untuk dua mata pelajaran, yakni Matematika dan IPA. Sedangkan untuk SMP, terdapat tiga mata pelajaran yaitu matematika, IPA, Bahasa Inggris dan untuk MTsN ditambah satu mata pelajaran Bahasa Arab.

Untuk SD pembelajaran ini hanya untuk kelas tinggi atau kelas 4, 5 dan 6 yang kelas rendah masih daring. Kalau SMP dan MTsN sudah semuanya, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, AH Agustion kepada media, Selasa (6/10).

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat Asricun saat dikonfirmasi lebih lanjut menerangkan untuk SMA/SMK/SLB mengikuti arahan dari Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh, Wali Kota Riza Falepi.

Bila surat keputusannya sudah keluar dari wali kota melalui dinas pendidikan kota, maka untuk SMA dan SMK juga mengikuti itu, kata Asricun.

Asricun juga menerangkan tatap muka di SMA mata pelajaran yang tatap muka diatur porsinya sesuai analisis kebutuhan sekolah, mana yang memang dibutuhkan bimbingan khusus secara tatap muka untuk peserta didik.

Shiftnya dibagi dan porsi setiap mata pelajaran sama, namun diutamakan mata pelajaran yang sulit seperti Matematika dan IPA. Kalau SMK, tatap muka lebih diutamakan untuk prakteknya, kata Asricun.

Ditambahkan, mata pelajaran lain yang tidak butuh bimbingan tatap muka tetap dilakukan pembelajaran secara daring tergantung jadwal belajar yang dibuat oleh masing-masing sekolah.

Setiap sekolah nanti kan mengatur kapan saja waktu belajarnya, ada kemungkinan mata pelajaran lain bisa juga tatap muka, namun tentu porsinya dibagi. Karena sistem belajarnya buka tutup, maka mata pelajaran yang sangat sulit lebih diutamakan, tutup Asricun.

Namun, yang perlu diperhatikan sekali, kebijakan ini akan dilaksanakan saat Payakumbuh benar-benar telah ditetapkan kembali masuk ke zona kuning atau daerah yang resiko penyebaran Covid-19nya rendah.

Sekarang zona Kota Payakumbuh kan masih oranye, dalam beberapa hari ke depan akan diperbaharui lagi status zonanya, kalau memang sudah kuning berarti Senin depan insyaallah telah mulai dilaksanakan tatap muka terbatas, jelasnya.

Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Agustion menerangkan jika status Kota Payakumbuh tidak berubah ke zona kuning, maka pembelajaran tatap muka terbatas akan ditunda lagi hingga status berubah.

Biasanya kan status zona ini berubah tiga hingga empat, jika sudah kuning langsung dilaksanakan. Ini juga telah sesuai dengan arahan dari pimpinan, ujarnya.

Mantan Kepala SMKN 1 Payakumbuh itu juga mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini tidak untuk seluruh mata pelajaran, tetapi hanya untuk beberapa mata pelajaran yang memang memiliki kesulitan dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh.

Ini juga yang menjadi dasar kami untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, sebab banyak permintaan dari siswa dan guru terkait susahnya pelaksanaan pembelajaran daring untuk mata pelajaran itu, katanya.

Agustion menegaskan, hanya dilaksanakannya dengan beberapa mata pelajaran tersebut sudah dipastikan jumlah siswa yang datang ke sekolah telah terbatas dan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Sekolah juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan, mulai dari tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan memastikan penggunaan masker bagi siswa dan guru, ini wajib, tak bisa tidak, ujarnya.

Malahan, persiapan setiap sekolah sebenarnya telah dimulai pada Agustus 2020 lalu ketika ada rencana pembelajaran tatap muka, sehingga semua sekolah telah melengkapi kesiapannya untuk itu. (Humas)