Kepergian almarhum membuat jajaran ASN Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, nyaris tak percaya. Pasalnya, pak Mahmuda, menjelang gowes yang juga diikuti mantan Walikota Payakumbuh, H. Josrizal Zain, tampak segar. Tak ada tanda-tanda kelainan di raut wajahnya.
Yang bersangkutan leader selama gowes, sebut Ruzalyan, mantan Pimcab Bank Nagari Payakumbuh yang ikut dalam rombongan gowes itu.
Sejak star dari GOR Kubu Gadang, rombongan gowes yang juga melibatkan, mantan Kepala BKD H. Ennaidi Dt. Anggung, Sekretaris Bappeda Ismed Ibrahim, dan puluhan pensiunan lainnya itu, santai-santai saja menuju kelok sembilan. Almarhum tampak paling belakang, mengawasi rombongan gowes yang berada di depannya.
Tapi, selepas jembatan kembar, tiba-tiba almarhum berhenti. Ia tampak, meletakkan dadanya ke stang sepeda. Melihat kondisi tersebut, Yuswaldi, Hendri Adi, Dadang, teman sesama gowes yang berada paling dekat dengan almarhum, langsung memberi pertolongan.
Almarhum dibawa ke pinggir jalan, untuk selanjutnya teman-teman almarhum, mencoba memompa jantung almarhum, dengan menekan dadanya.
Akhirnya, almarhum dilarikan ke Puskesmas Tanjung Pati, Harau. Namun, dalam perjalanan almarhum sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir, sebut Pak El yang ikut memangku jenazah menuju puskesmas.
Di rumah duka, ratusan ASN dan pensiunan pejabat serta kerabat almarhum dari Payakumbuh dan Limapuluh Kota serta kota/kabupaten lainnya, berdatangan menyampaikan rasa berlangsungkawanya.
Di antaranya, tampak hadir Wawako Erwin Yunaz, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, mantan Wawako Payakumbuh H. Syamsul Bahri dan sejumlah pimpinan perangkat daerah. Juga hadir mantan Ketua DPRD Payakumbuh Jendrial, Ketua DPRD Limapuluh Kota Syukarni, mantan Asisten I Payakumbuh Drs. Richard Moesa, dan Kadisduk Capil Mediar Indra serta puluhan mantan pejabat lainnya.
Mantan Walikota Josrizal Zain, mengaku kehilangan dengan kepergian almarhum. Menurutnya, Mahmuda tidak saja piawai dalam urusan pemerintahan, tapi juga mampu mendorong stafnya untuk berpikir lebih maju dalam membangun Payakumbuh.
Mahmuda, dalam karirnya sebagai pamong, juga pernah menjabat Asisten II Setdaprov Sumbar. Kemudian, juga pernah dipercaya sebagai pjs Sekdaprov dan pjs Gubernur Sumatera Barat, tujuh tahun lalu.
Sehari sebelum almarhum tiada, Senin (17/11), dalam acara pertemuan komunitas pensiunan Palanta Payakumbuh dan Limapuluh Kota, yang bersangkutan masih tampak ceria dan bersenda gurau dengan para pensiunan. Dalam acara di tepian Sungai Batang Agam, di kawasan Padang Tangah Balai nan Duo, almarhum masih menyumbangkan suara emasnya dalam pertemuan itu. Ia sangat baik dan pandai bergaul, tambah Josrizal Zain.
Almarhum dimakamkan di pandam perkuburan umum di Kelurahan Labuh Basilang, Selasa sore. Meninggalkan seorang isteri, drg. Yani dan dua orang anak.(relis)