Payakumbuh - Warga Parit Rantang payakumbuh Barat geger karena api menyala di salah satu drainase di kelurahan ini pada Sabtu 28/11 pagi. Bahkan ada yang histeris mengingat api menyala tidak jauh dari SPBU yang berada dalam pemukiman padat penduduk dan masuk kawasan pasar Payakumbuh.
Damkar Kota Payakumbuh yang mendapat laporan warga tentang kejadian tersebut lansung turun sterilkan lokasi. Juga tampak turun kelapangan dishub, kepolisian dan babinsa serta Wawako Payakumbuh Erwin Yunaz.
Lokasi kejadian tepatnya di Jalan Padang atau di belakang SPBU di kelurahan tersebut, Sabtu (28/11) pagi, drainase di belakang SPBU yang terletak di Jalan Soekarno Hatta terbakar hebat, warga disekitar tersebut yang menyaksikan sampai dibuat geger dan histeris, diduga ada kebocoran atau tumpahan bahan bakar minyak dari SPBU.
Kita ingin agar segera diselesaikan. Jangan sampai penanganannya merusak ke lingkungan, kata Wawako.
Kepala Satpol PP dan Damkar, Devitra mendampingi Wakil Wali Kota Erwin menerangkan api berasal dari tumpahan bahan bakar minyak dari SPBU di sepanjang drainase yang ada di belakang SPBU. Tidak tanggung – tanggung, tumpahan bahan bakar minyak itu telah mengalir sepanjang lebih kurang 1 kilometer dari titik yang diduga adanya kebocoran.
Di sepanjang drainase dibelakang SPBU ini ada tumpahan bahan bakar minyak. Jadi ada tadi masyarakat yang membuang puntung rokok dan memancing sulutan api. Jika tidak segera dibersihkan oleh pihak SPBU, bisa jadi Parit Rantang ini semuanya akan menjadi abu, ujar Devitra didamlingi Kabid Damkar Budi Kurniawan.
Menurut Devitra yang juga bersama Kabid Rehab Rekon BPBD An Denitral upaya yang dilakukan saat ini dilakukan pembersihan kepada drainase dengan memakai busa manual oleh pihak SPBU. Menurutnya metode ini butuh waktu lama dan memakan waktu.
Saat ini daerah sekitaran drainase yang ada minyaknya ini tidak ada boleh merokok, kami sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan dipasangkan garis polisi, ujarnya.
Pihak SPBU telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina Padang, saat ini alat penyedot minyak sedang berada di tengah jalan menuju ke Payakumbuh.
Dari informasi yang diperoleh media, kuota BBM jenis pertalite yang bocor mengalir di drainase mencapai volume 2 ton, bahkan panjangnya sampai ke Lundang dan Batang Agam. Panjangnya mencapai 1 KM.
Salah seorang masyarakat Emi mengatakan pihak SPBU harus bertanggung jawab dengan harus menghilangkan segera bahan bakar minyak yang ada di drainase itu karena sangat membahayakan masyarakat. Setelah terjadinya kebakaran ini, masyarakat menjadi ketakutan.
Kami cemas dan takut, apalagi aliran bahan bakar minyak sudah mengalir sampai 1 kilometer. Kami tentu mau pihak SPBU bertanggung jawab, kami cemas, tutur Emi.
Sementara, tumpahan minyak diduga berasal dari kebocoran tanki bahan bakar milik SPBU yang merembes ke pemukiman warga. (Humas)