Perbedaan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Oleh: Syaiful Anwar, S.E., M.Si

(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh)


Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama pembangunan suatu negara. Pembangunan negara hendaklah lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat seperti tersedianya lapangan pekerjaan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat. Meskipun pendapatan masyarakat cukup tinggi, namun belum tentu langsung berpengaruh pada tingkat kesejahteraannya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan  tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda, meskipun tingkat pendapatan per kapitanya relatif sama: 


a) Pola pengeluaran masyarakat. 

Perbedaan pola pengeluaran masyarakat menyebabkan dua negara dengan pendapatan per kapita yang sama belum tentu menikmati tingkat kesejahteraan yang sama. Misalnya, kita asumsikan ada dua orang dengan tingkat pendapatan relatif sama, tetapi salah seorang di antaranya harus mengeluarkan biaya transportasi yang lebih tinggi untuk pergi ke tempat kerja, harus berpakaian necis, dan sebagainya, sementara yang satu tidak. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengatakan bahwa kedua orang tersebut mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama tingginya. 

b) Perbedaan iklim.

Adanya perbedaan iklim juga memungkinkan timbulnya perbedaan pola pengeluaran masyarakat di negara-negara maju dan NSB. Masyarakat di negara maju harus mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang sama dengan di NSB. Seperti kita ketahui, sebagian besar negara maju beriklim dingin dan sebagian besar NSB beriklim tropis. Oleh karena itu, penduduk negara-negara maju sering kali harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk dapat menikmati “iklim tropis” seperti yang biasa dinikmati oleh penduduk NSB. Pada musim dingin masyarakat negara maju harus mengeluarkan tambahan pengeluaran yang cukup besar untuk biaya pemanasan (heater) di rumahnya, dan biaya pendingin udara (air-conditioned) di musim panas. 

c) Struktur produksi nasional. 

Adanya perbedaan yang mencolok pada komposisi sektoral juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Suatu masyarakat akan menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih rendah jika proporsi pendapatan nasional (pengeluaran) yang digunakan untuk anggaran pertahanan dan pembentukan modal (2) lebih tinggi dibandingkan di negara lain yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang relatif sama.

Masih berkaitan dengan metode perhitungan pendapatan nasional, ada anggapan bahwa harga pasar suatu barang mencerminkan nilai sosial dari barang tersebut. Anggapan tersebut tidak selamanya benar karena adanya ketidaksempurnaan pasar (market imperfection) sebagai akibat dari: adanya beberapa hasil produksi yang tidak dipasarkan. Keadaan ini sering kali tampak di wilayah perdesaan, seperti adanya pola pertanian subsisten, di mana masyarakat menanam berbagai macam hasil bumi untuk dikonsumsi sendiri. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat pendapatan nasional menjadi lebih rendah dari yang semestinya. 

Adanya perbedaan nilai tukar juga mengakibatkan perbandingan tingkat pendapatan per kapita antara negara-negara maju dan NSB selalu timpang sehingga perbedaan tingkat kesejahteraan yang digambarkan jauh lebih besar daripada yang sebenarnya terjadi di antara kedua kelompok negara tersebut.


#SyaifulAnwar #Unand #Payakumbuh