Teori Ekonomi Ricardian

Oleh: Syaiful Anwar, S.E., M.Si

(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh)


Garis besar proses pertumbuhan dan kesimpulan-kesimpulan dari David Ricardo (Teori Ekonomi Ricardian) tidak jauh berbeda dengan teori Adam Smith. Tema dari proses pertumbuhan ekonomi masih pada perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah (sumberdaya alam) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat.

Teori Ricardo ini diungkapkan pertama kali dalam bukunya yang berjudul The Principles ofPolitical Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun 1917.

Sebelum membicarakan aspek-aspek pertumbuhan dari Ricardo, terlebih dulu kita coba untuk mengenai ciri-ciri perekonomian Ricardo sebagai berikut: Jumlah tanah terbatas, Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada apakah tingkat upah di atas atau di bawah tingkat upah minimal (tingkat upah alamiah = natural wage). Selanjutnya akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada di atas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka melakukan investasi, kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu dan sektor pertanian dominan.

 

Dengan terbatasnya luas tanah, maka pertumbuhan.penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan produk marginal (marginal product) yang kita kenal dengan istilah the law of diminishing returns. Selama buruh yang dipekerjakan pada tanah tersebut bisa menerima tingkat upah di atas tingkat upah alamiah, maka penduduk (tenaga kerja) akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan lagi produk marginal tenaga kerja dan pada gilirannya akan menekankan tingkat upah ke bawah.

Proses yang dijelaskan di atas akan berhenti jika tingkat upah turun sampai tingkat upah alamiah. Jika tingkat upah turun sampai di bawah tingkat upah alamiah, maka jumlah penduduk (tenaga kerja) menurun. Dan tingkat upah akan naik lagi sampai tingkat upah alamiah. Pada posisi ini jumlah penduduk konstan. Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja, ada suatu kekuatan dinamis yang selalu menarik perekonomian ke arah tingkat upah minimum, yaitu bekerjanya the law of diminishing returns.

Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah cenderung meningkatkan produktivitas tenaga kerja, artinya, bisa memperlambat bekerjanya the law of diminishing returns yang pada gilirannya akan memperlambat pula penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal. Inilah inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut Ricardo. Proses ini tidak lain adalah proses tarik menarik antara dua kekuatan dinamis yaitu antara: the law of diminishing returns dan kemajuan teknologi.

Proses tarik-menarik tersebut akhirnya dimenangkan oleh the law of diminishing returns, demikian Ricardo. Keterbatasan faktor produksi tanah (sumbersdaya alam) akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Suatu negara hanya bisa tumbuh dampai batas yang dimungkinkan oleh sumberdaya alamnya.

Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksploitir secara penuh maka perekonomian berhenti tumbuh. Masyarakat mencapai posisi stasionernya, dengan ciri-ciri sebagai berikut: tingkat output konstan, jumlah penduduk konstan, pendapatan per kapita juga menjadi konstan, tingkat upah pada tingkat upah alamiah (minimal), tingkat keuntungan pada tingkat yang minimal, akumulasi modal berhenti (stok modal konstan) dan tingkat sewa tanah yang maksimal.

 


#SyaifulAnwar #Unand #Payakumbuh