Agam,- Bencana bagi para peternak ikan keramba kembali terjadi di danau Maninjau. Puluhan Ton ikan di keramba apung mati. Hal ini diduga akibat Siklus perubahan cuaca, termasuk cuaca ekstrem saat ini. Kejadian ini terpantau sejak Senin,(1/2) malam.
Bahkan, informasi yang diperoleh kaba12.com, di beberapa lokasi terlihat danau Maninjau kembali “memutih” akibat tebaran bangkai-bangkai ikan yang mengapung di permukaan danau. Diduga, akibat tekanan angin, kembali “mengaduk-aduk” dasar danau yang membuat endapan pakan ikan mengapung ke permukaan danau sehingga menjadi racun bagi ikan budidaya.
Hal itu dibenarkan Handria Asmi, camat Tanjung Raya waktu dikonfirmasi kaba12.com yang menyebutkan, banyaknya ikan budidaya jala apung yang mati akibat tingginya tekanan angin beberapa hari terakhir.
Disebutkan, saat ini, kawasan yang terdampak berada di wilayah Nagari Bayua, Tanjung Raya, dimana Selasa ini, tim penyuluh perikanan sedang melakukan pendataan di lapangan, terkait dengan jumlah karamba jaring apung (KJA) yang terdampak, termasuk perikiraan tonase ikan yang mati akibat tekanan angin tersebut, “ tim masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan terkait musibah yang terjadi, “ sebutnya.
Diakui Handria Asmi, ikan-ikan mati di danau Maninjau itu, menjadi salah satu musibah rutin yang ditengarai memiliki siklus tersendiri, termasuk awal-awal tahun, “ mudah-mudahan tahun ini tidak ada yang luar biasa, kita masih menunggu data lapangan, “ sebut Handria Asmi, disela peninjauan lokasi musibah kebakaran di Nagari Paninjauan, Selasa.
Informasi yang diperoleh kaba12.com, musibah ikan mati yang mulai terjadi Senin tadi malam itu, menyebabkan banyaknya ikan dengan ukuran siap pakai yang memutih, mengapung di permukaan danau, yang jumlahnya masih dalam proses pendataan oleh petugas perikanan.
(sumber : Kaba 12.co.id)