Wahyudi Thamrin

Pembunuh Nomor 1 Wanita Adalah Kanker Serviks

Payakumbuh,- Kesehatan organ kewanitaan untuk pencegahan kanker serviks menjadi topik utama dalam Webinar Inspirasi Sehat yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Payakumbuh secara daring di Aula Ngalau Indah Lantai III Balai Kota Payakumbuh, Selasa (23/2).

Acara yang menghadirkan Narasumber dr. Inge Satyo Aryanto selaku Founder PSV itu juga dihadiri oleh Pembina DWP Sekretaris Daerah Rida Ananda, Ketua GOW Kota Payakumbuh Machdalena Erwin Yunaz, Ketua DWP Payakumbuh Elfriza Zaharman, Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang LX Kodim 0306/50 Kota Mila Ferry Lahe, serta Ketua Bhayangkari Kota Payakumbuh Rini Alex Prawira.

Baca Juga: Sekdiskominfo Kota Payakumbuh Raih Gelar Doktor Diusia 55 Tahun

Dalam sambutannya, Sekda Rida Ananda menyampaikan kalau secara umum ibu-ibu cenderung hanya memperhatikan masalah wajah, sehingga terkadang lupa kalau ada yang lebih vital lagi, yakni kesehatan organ kewanitaannya.

"Atas nama pemko kami memberikan apresiasi, kegiatan ini penting dan jangan dianggap tabu. Kita harus bisa berfikir terbuka karena pencegahan terhadap penyakit di organ tubuh juga sudah dipelajari pada tingkat pendidikan. Semoga ilmu dan bimbingan yang didapat bisa diterapkan dan dibagikan kepada ibu-ibu yang lain," ujar Sekda.

Dari sisi Ketua GOW Machdalena saat diwawancara media menyampaikan harapan agar setiap perempuan di Payakumbuh sadar akan kesehatan organ kewanitaannya. Selain mengajak harus rajin merawat organ kewanitaan, ibu-ibu di PKK melalui program bersama pemerintah pusat terus menghimbau setiap wanita melakukan IVA test.

"IVA test yakni deteksi dini kanker serviks lewat pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dianggap dapat membantu menyelamatkan banyak wanita, karena relatif mudah dilakukan dan hasilnya cepat diperoleh. Tes itu bisa dilakukan di puskesmas yang ada di Payakumbuh," kata istri Wakil Wali Kota Erwin Yunaz itu.

Machdalena menambahkan, kedepannya nanti organisasi wanita di Payakumbuh turut menjadi pionir, menjadi perintis dalam melakukan sosialisasi. Menurutnya mencegah lebih baik dari mengobati, untuk itu perlu peran aktif mengajak keluarga, tetangga serta anggota organisasi dalam menjaga kesehatan diri ibu-ibu dan keluarga.

"Ibu itu matahari di rumah. Kalau ibu sakit maka reduplah kehidupan di rumah, kita perempuan tidak boleh sakit, kalaupun sakit tidak boleh lama-lama, karena kualitas hidup keluarga berada di tangan mereka," tukuknya.

Sementara itu, Ketua DWP Payakumbuh Elfriza Zaharman atau yang akrab disapa Cece menyampaikan ucapan terimakasih kepada Founder PSV yang telah memberikan pengetahuan dan membuka wawasan Anggota DWP mengenai pentingnya kesehatan vagina.

"Sebelumnya saya ucapkan kepada Founder PSV atas wawasan yang diberikan dalam sosialisasi ini. Diharapkan sosialisasi tentang kesehatan vagina ini dapat bermanfaat bagi para ibu-ibu di Payakumbuh," jelas Cece.

Founder PSV, dr Inge Satyo Ariyanto dalam materinya memaparkan Gerakan Perempuan Sadar Vagina digulirkan karena gerakan ini bisa dijadikan salah satu alat untuk mewujudkan ketahanan keluarga.

"Faktor-faktor yang menjadi penentu ketahanan keluarga yaitu ketaatan kepada ajaran agama, tingkat pendidikan dan tercapainya kesehatan. Tercapainya kesehatan ini salah satunya adalah adanya kesadaran mengenai kesehatan vagina," ucap Inge.

Inge juga menyampaikan kalau kesehatan vagina sangatlah penting bagi ketahanan keluarga. Akibat dari kurang sadarnya wanita Indonesia mengenai pentingnya kesehatan vagina marak terjadi kanker serviks atau kanker leher rahim. 

"Pembunuh nomor 1 wanita adalah kanker serviks, bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia. Ibu-ibu sangat gampang meninggal karena kanker serviks ini, buktinya setiap tahun terjadi 21 ribu kasus kanker serviks di Indonesia," tuturnya. (Humas)