Jakarta,-Ber-PMII adalah salah satu fase penting dalam sejarah perjalanan hidup Anggia Erma Rini, tokoh perempuan energik dengan segudang aktivitas. Hingga di titik sekarang, yakni sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ketum PP Fatayat NU, Wasekjen DPP PKB, Ketua DPW PKB Sumatera Barat, juga Mabinas PB PMII, Anggia meyakini kontribusi keaktifannya dulu semasa di PMII sedikit banyak telah membentuk karakter, jaringan, modal sosial, dan keteguhannya menapaki satu per satu amanah organisasi yang diembannya.
Saat masih menempuh studi di Universitas Negeri Malang (UM), Anggia adalah Ketua Korp PMII Putri Cabang Kota Malang periode 1996-1997. Setelah hijrah ke Jakarta, ibu dari satu putri dan tiga putra ini menjadi Ketua 1 PB Korp PMII Putri periode 1997-2000. Ini membuktikan kaderisasinya tuntas, tidak setengah-setengah, dan total dalam menjalankan tanggung jawab organisasi.
Karena itu, diakuinya selama di PMII, banyak pelajaran, pengalaman, dan kenangan tidak terlupakan yang mewarnai perjalanan karir, politik, dan kegiatan sosial-kemasyarakatannya hingga saat ini. Bahkan, suaminya pun seorang aktivis PMII Yogyakarta. Ini membuktikan betapa jiwa raganya seratus persen tidak dapat dilepaskan dari PMII.
Menyongsong diselenggarakannya Kongres PMII ke-XX di Balikpapan mulai Rabu, 17 Maret 2021, Anggia berpesan agar kader-kader PMII tidak lupa dengan nilai dasar pergerakan (NDP) organisasi, yakni sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan ahlussunnah wal jamaah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, dan mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII.
“NDP ini landasan berpijak, berpikir, dan sumber motivasi setiap dimensi gerak langkah kita menghadapi tantangan sekaligus peluang di luar sana. Pasca PMII, kehidupan luar jauh lebih kompleks, dahsyat, dan penuh dinamika. Kader PMII harus siap, dan pasti akan siap dengan bekal ideologi, pengalaman, dan ilmu pengetahuan selama di PMII,” ujarnya.
“Selamat melangsungkan Kongres PMII. Hasilkan gagasan-gagasan produktif untuk kemajuan bangsa. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati, meridloi, dan memberkahi setiap aktivitas kita di manapun berada. Tangan terkepal dan maju ke muka.”