Namun, dibalik keindahan yang dimiliki oleh Geopark Silokek ada sisi lain menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Ada fakta sejarah masa lalu yang harusnya juga dipahami oleh masyarakat dan pengunjung. Sekedar untuk referensi, mari kita kupas beberapa aspek sejarah yang ada dibalik keindahan Geopark Silokek.
1. Sungai Batang Kuantan
Sungai Batang Kuantan yang menjadi muara 3 sungai besar, yaitu Batang Sukam, Sinamar(Ombilin) dan Batang Palangki. Disepanjang jalan dari Muaro ke Durian Gadang, pegunjung akan menyusuri Sungai Batang Kuantan ini. Dulunya sungai ini merupakan jalur transportasi yang dilalui oleh masyarakat Durian Gadang dan Silokek.
2. Tapuih
Dermaga/Pelabuhan perahu bagi masyarakat yang hendak berkunjung ke arah Kuantan Singingi atau ke Riau. Jauh dari masa itu, di masa kerajaan Pagaruyung Sungai Batang Kuatan menjadi Jalur Transportasi penguhubung yang berlabuh di Durian Gadang. Baru lanjut jalan darat dari Durian Gadang ke Sumpur Kudus sebagai pusat pemerintahan Rajo Ibadat yang merupakan Salah satu Rajo dari Rajo Tigo Selo.
3. Jalur Muaro – Silokek – Durian Gadang
Dibalik padatnya aspal jalan penghubung Musiduga ini, ada fakta sejarah yang tidak kalah penting utuk diketahui. Proyek Perlintasan jalur Kereta Api yang dikenal dengan sebutan Death Railways atau “Rel Kematian”. Karena dimasa penjejahan Jepang, Ribuan pekerja paksa atau Romusha mati dalam pembagunan proyek Rel Kereta Api Muaro-Pekan Baru. Titik pembataian itu berada di Ngalau Cigak atau di persimpanga air Kuantan di Rimbo Laranga Silokek.
4. Sumpur Kudus
- Penyebaran Agama Islam oleh Syekh Ibrahim di masa kejayaan Rajo Ibadat
Keindahan Alam Sumpur Kudus juga menjadi bagian penting Geopark Silokek ini. Tidak salah kalau Sumpur Kudus dijuluki sebagai Kota dalam Hutan. Sumpur Kudus tempat berlabuhnya Syehk Ibrahim sekitar abad ke 13 yang datang diutus oleh Wali dari tanah jawa. Kedatangan beliau disambut baik oleh masyarakat bahkan Rajo Ibadat sebagai kepala pemerintahan dimasa itu. Sehingga islam tersebar pesat ditanah Makkah darek ini.
- Tempat persembunyian Syafruddin Prawira Negara yang ditetapkan sebagai Pimpinan PDRI diwaktu Soekarno ditawan oleh Pemerintahan Belanda
Sumpur Kudus tempat terbaik yang dipilih oleh Syafruddin Prawira Negara untuk mempertahankan Negara ini bisa tetap terjaga. Di balik keindahan Lubuk pendakian, tempat ini dijadikan sebagai tempat penyiaran Radio YBJ-6. Dimasa itu, Radio merupakan akses informasi dan komunikasi utama. Tempat penyiaran ini ekarang menajdi alah satu Objek Wisata Batu Tagantuang.
- Check Point dan tempat pemberhentia Bukik Lantiak
Pemandangan yang disuguhkan oleh Bukit Lantiak, Nagari sumpur Kudus sungguh mengagumkan. Disepanjang jalan, pengunjungakan melihat bentangan bukit barisan. Jika pengunjung melewati bukit ini di pagi hari, pengunjung serasa terbang di atas awan. Kalau di senja hari, pengunjung akan melihat indahnya pemandangan sunset.
Dahulunya, Bukit ini menjadi tempat Check Point bagi orang yang hendak keluar – masuk Nagari Sumpur Kudus. Bahkan sampai sekarang masih ada budaya menancapkan rating bagi orang yang baru pertama memijakkan kaki di Taa Sumpur Kudus.
Inilah sepeggal Fakta Sejarah dibalik indahnya Geopark Silokek. Tentu masih banyak Fakta sejarah lain yang masih tersimpan dan dipelajari serta dihargai. Kata Soekarno, salah satu menandakan bangsa ini besar ketika suatu bangsa bisa menghargai sejarah. (Harbi)