Sijunjung,- Adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah adalah falsafah hidup orang minangkabau. Bagaimana adat dan agama berjalan seiringan dan saling mengisi peran dan fungsi di tengah- tengah kehidupan bermasyarakat orang minang
Tapi hari demi hari penerapan ABS/SBK mulai terkikis di tengah kehidupan masyarakat Minang
Tapi jauh di sebuah kampung di kabupaten Sijunjung tepatnya di jorong Koto Panjang nagari Limo Koto kecamatan koto VII, 2 anak nagari yang peduli terhadap pembinaan generasi muda meramu program penerapan ABS/SBK
Mereka berdua adalah M.Aldo Yendicoal (ketua umum badan Kesatuan Mahasiswa Minang Jawa Barat) dan Kiki Nofrijum (penggiat kesenian Minang ) bersama sama membina anak anak yang usianya masih belia mayoritas SD dengan belajar ngaji dan agama selepas magrib dan sore harinya belajar kesenian randai
Menurut mereka ini adalah sebuah tanggung jawab sebagai pemuda di nagari untuk membina generasi - generasi muda untuk berkegiatan positif dan juga membentuk karakter perpaduan agama dan adat ,sebagaimana berapa banyak tokoh- tokoh minang yang luar biasa di masa lalu .
Ya bagi saya ini tanggung jawab sebagai pemuda membina adik adik ini tentang pengetahuan agama dan pengetahuan adat di tengah ngerinya pergaulan saat ini semoga dengan kegiatan ini sorenya belajar randai malamnya mengaji setelah pulang belajar dan tidur, bisa menjauhkan mereka dari hal- hal yang negatif,tutur aldo ketua BKMM yang mana beliau guru mengaji anak anak itu
Senada dengan Aldo,Ijum, penggiat kesenian minang juga menambahkan, Saya sangat senang sekali dengan semangat adik adik ini di tengah maraknya budaya luar yang masuk tapi mereka masih semangat dan cinta atas kebudayaan minang ,tentu ini membanggakan dan saya akan membantu sampai tuntas program ini ,tutup ijum panggilan akrab nya
Penerapan ABS/SBK kalau kita maknai sangat terasa kesenambungan agama dan adat di satu sisi ini dan berapa banyak lagi hal- hal yang senada bisa di lakukan untuk saat ini .
Mereka juga berharap dorongan dan support oleh masyarakat para pemangku kepentingan bagaimana kembali membangkitkan kegiatan- kegiatan semacam ini. (Harbi)