Tanah Datar,- Pasca Tersambar Petir Minggu 25/04/2021,Petani aren di Nagari Batu Bulat Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki BPJS dan kesulitan untuk biaya pengobatan di RSUD M.Djamil Padang.
Arziza Putra keponakan Korban Kepada Beritasumbar.com menyampaikan,"Saat ini korban Adri Yandi (39) tahun dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah sembilan hari berada di RSUD M.Djamil Padang dan masih diruang ICU.
"Korban butuh perawatan serius,kami berharap mak etek ad cepat sadar dan sembuh seperti semula,"karna kasihan anak anaknya masih kecil dan masih butuh kasih sayang seorang ayah.
Ketika dikomfirmasi,Adrian memiliki dua orang anak perempuan bernama Gina Lailatul Jannah (13) tahun yang merupakan murid salah satu pondok Pesantren di Nagari Tigo Jangko dan Dzakiyya Talita Sakhi (6) tahun yang saat ini sekolah di Taman Kanak Kanak (TK) Batu Bulat.
"Keluarga korban membutuhkan dana yang cukup besar untuk perawatan dan pengobatan disini,"waktu ditanya kepada pihak rumah sakit tentang berapa biaya tersebut,"dari tanggal 25 april hingga 28 april 2021 terhitung biayanya sebesar Rp.37 Juta itu pun belum termasuk membeli obat dan biaya keluarga menunggu disini sekitar dua orang.
"Sampai hari ini kami masih bingung mencarikan biaya,karna korban tidak memiliki kartu BPJS dan jaminan kesehatan lainnya."tentang sumbangan masyarakat baik dari perorangan maupun pemerintahan belum ada,"sekiranya ada sumbangan,kami sangat berterimakasih sekali."ujarnya.
"Sebelumnya,kronologi berawal dari korban Adri Yandi (39) tahun warga Jorong Lasuang Batu Nagari Batu Bulek mengambil air nira di lokasi ladang tempat penyadapan.
"Saat kejadian terjadi,cuaca hujan ringan di sertai petir sekitar pukul 17.00 WIB,masyarakat mendengar petir menyambar sebuah pohon aren atau enau dipinggir jalan,sesaat kejadian tersebut warga melihat korban telah tersangkut di atas sebuah batang kayu dan langsung menghubungi Polsek Lintau Buo Utara kemudian langsung mengevakuasi Adri Yandi ke puskesmas terdekat.(haries)