Daftar Pekerjaan Paling Dicari Saat Pandemi, Ini Kata Pakar Kominfo



Pasaman Barat -
Dosen Senior Binus University, Viriena Puspita menjelaskan pekerjaan di bidang e-commerce mulai dari gudang, driver, petugas pengiriman sampai personal shopper diidentifikasikan sebagai tren pekerjaan nomor 1 di tahun 2020.


“Sementara sektor yang akan kesulitan sampai tahun 2025 antara lain hotel, restaurant, educational service, entertainment, dan rekreasi,” katanya saat menjadi pemateri webinar di Pasaman Barat, Rabu (1/9).


Dilanjutkan Viriena, tren pekerjaan saat Pandemi Covid-19 antara lain Healthcare Support (perawat, administrasi, apotik dan lain lain), Digital Marketing, Konten Kreator, dan specialized engineer seperti software engineering, data analysist, dan sebagainya.


“Untuk mencari karir atau pekerjaan, harus paham dengan media sosial. Karena kebanyakan lowongan kerja atau karir disebar melalui media sosial. Ditambah lagi semua sektor saat ini membutuhkan orang yang paham akan teknologi,” tegasnya.


Pada kesempatan itu, Public Speaker dan Owner @mydearscraf, Indira Wibowo membahas tentang kelebihan dan kekurangan belanja online.


“Kelebihannya antara lain praktis, efisien, banyak promo dan sistem pembayarannya mudah. Sedangkan kekurangannya yaitu bisa mengganggu keuangan, barang yang diterima tidak sesuai, cenderung membali barang yang tidak dibutuhkan dan rawan penipuan,” katanya.


Indira menyebut ciri penipuan online diantaranya harga jauh lebih murah, menolak video call, menolak COD, tidak mau kirim foto, mematikan kolom komentar dan akun medsos baru dibuat.


“Tips belanja yang aman adalah cek situs yang dipercaya, pastikan keaslian foto produknya, tag lokasi dan pastikan jasa pengiriman yang dipercaya,” katanya.


Dewan Pengurus Pusat DPP KNPI, Rifky Fernanda menjelaskan era kekinian identik dengan perkembangan budaya digital.


“Teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat,” katanya.

 

Wakil Kurikulum SMAN 1 Koto Balingka, Santi Asmira menerangkan kegunaan media sosial untuk menghimpun opini publik, mempengaruhi dan memotivasi, mudah menyebarkan informasi, mampu menghimpun data dan sebagainya. 


“Pertimbangkan lagi untuk tidak over sharing karena jejak digital susah dihapus, follow akun yang bermanfaat dan lakukan detoks  media sosial secara berkala. Ingat selalu adanya UU ITE,” pungkasnya.

Webinar diakhiri Ribka Priska Rompis sebagai penari dan entertainer yang memberikan kesimpulan sesuai tema para narasumber.(rel)