Dari Budaya Tutur Cerita Rakyat Itu Akan Di Bukukan

 


Payakumbuh,- Budaya bercerita sudah mendarah daging diranah ini. Dari dahulu berbagai cerita baik sejarah maupun dongeng mengalir dari mulut ke mulut. Namun sayang cerita itu hanya diwarisi dengan budaya tutur. Tidak ditinggal dalam bentuk tulisan. Sehingga seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi cerita itu akan hilang ditelan cerita import. 

Mengingat sudah semakin jarangnya ditemukan orang bercerita tentang kejadian atau penamaan suatu tempat atau daerah di ranah ini dan sudah seakan asing cerita tersebut jika ada yang menyampaipan menggugah jiwa menulis para penulis senior di Ranah Kumbuah Nan Payau.

beberapa hari lalu tepatnya Sabtu 15 Oktober 2022 disela sela acara menulis dan membacakan cerita Rakyat tingkat SLTA Sederajar Se Sumatera Barat, Iyut Fitra founder komunitas Intro didepan Supardi ketua DPRD Sumbar, Rida Ananda PJ Wako Payakumbuh dan Nofriwandi Kadisparpora Kota Payakumbuh menyampaikan harapannya agar cerita rakyat yang ada di Kota Payakumbuh bisa di bukukan. 

Cerita cerita masa lalu yang akrab di tengah masyarakat alangkah baiknya di tuliskan kembali dan kita jadikan buku, ujar Iyut Fitra. Banyak cerita cerita yang dulu sering pengantar tidur anak oleh sang ibu sebelum dunia digital merambah negeri ini sekarang sudah mulai hilang. Untuk bisa kembali di bangkitkan tentu kita harus kembali memunculkannya ke tengah masyarakat. Salah satunya di tulis dan di bukukan, baik dalam cetak maupun digital, imbuh Iyut Fitra. 

Mendengar paparan senior Komunitas Intro tersebut PJ Wako dan Ketua DPRD Sumbar yang didampingi Kadisparpora Kota Payakumbuh bersemangat untuk mengeksekusi program yang disampaikan Iyut Fitra. 

untuk menggali kembali cerita rakyat itulah kita adakan lomba menulis dan membacakan cerita rakyat ini kata Kuyut sapaan akrab founder Komunitas Seni Intro tersebut. 

Memang tidak dipungkiri di Ranah Kumbuah nan Payau yang sekarang bernama Kota Payakumbuh banyak cerita cerita lama walau di bumbui mitos hadir di tengah masyarakat. Seperti penamaan tempat atau lokasi, pasti ada saja cerita asal usulnya dulu. Walau itu kadang seperti dongeng namun terkesan nyata. Begitu bagusnya narasi dibuat orang orang tua dulu. Namun semua turun temurun dalam budaya tutur tanpa ada tertulis. 

Supardi, Politisi Gerindra Asal kOta Payakumbuh yang saat ini menjabat Ketua DPRD Sumbar sangat meangapresiasi ide membukukan cerita rakyat tersebut. Jika sudah dibukukan bisa dibagikan ke perpustakaan sekolah yang ada di Kota Payakumbuh, ini tentu butuh support pak Wako Rida Ananda , Kadisparpora dan kadisdik Kota ini, kata Supardi kepada Rida Ananda yang saat ini menjabat sebagai PJ Walikota Payakumbuh. 

Bak gayung bersabut, Rida Ananda lansung jawab siap untuk mendukung program ini, Mari bersama kita siapkan hal hal yang diperlukan dalam menyusun buku cerita rakyat Ranah Kumbuah Nan Payau ini ujar Rida Ananda.