Wahyudi Thamrin

Memotivasi Generasi Milenial Untuk Jadi Pengusaha Pertanian

Oleh:

Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.

Dosen Fakultas Pertanian

Universitas Andalas

 

Sistem Pertanian Terpadu atau dikenal dengan istilah “Sitandu” merupakan sistem pertanian yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dalam satu lahan atau kawasan tertentu. Adapun tujuan dari Sistem Pertanian Terpadu ini adalah meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan konservasi lingkungan, menurunkan biaya produksi karena memanfaatkan bahan organik dari ternak maupun limbah pertanian sebagai pupuk, serta peningkatan ekonomi (kesejahteraan) petaninya.

Beberapa ciri-ciri sistem pertanian terpadu yaitu :

1)    Pengelolaan pertanian secara luas dan komprehensif (menyeluruh),

2)    Berorientasi pada produktivitas, efisiensi, keberlanjutan

3)    Diterima secara sosial dan menguntungkan secara ekonomi,

4)    Mandiri dengan menerapkan prinsip LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) dimana sistem pertanian tetap berjalan baik walaupun minimal atau tanpa ketergantungan asupan (input) dari luar seperti pupuk anorganik dan pestisida kimia.

5)    Sistem pertaniannya dapat diukur dan dievaluasi.


Adapun komponen yang berintegrasi dalam sistem pertanian terpadu ini adalah manusia, ternak, tanaman, dan lingkungannya. Semua komponen tersebut saling terkait satu sama lain, sehingga dalam sistem pertanian terpadu ini tidak ada komponen yang menjadi limbah atau tepatnya “zero waste”.


Sabtu yang cerah, tepatnya 18 Maret 2023
, saya mengajak mahasiswa-mahasiswi yang mengambil mata kuliah system pertanian terpadu untuk praktikum lapang ke salah satu pelaku sistem pertanian terpadu di Kota Padang, yaitu usaha sistem pertanian terpadu PT Giand Agribussiness.


Mahasiswa diajak ketemu langsung dan mendengarkan langsung pemaparan dari dengan pemilik usaha Sistem Pertanian Terpadu tersebut, yaitu Gita yuliarti, SP. dan Andres Muchsectio, SP. yang merupakan lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Usaha sistem pertanian terpadu itu digeluti pasangan muda milenial ini sejak tahun 2015.  


Praktikum lapang Sistem Pertanian Terpadu ini berlokasi di Kelurahan Aia Pacah, Kota Padang. Adapun tujuan dari praktikum lapang sistem pertanian terpadu ini adalah agar mahasiswa melihat dan mendengar langsung bagaimana proses dari sistem pertanian terpadu, keuntungannya, serta memotivasi mahasiswa untuk menjadi petani milenial sukses pada beberapa tahun mendatang.


Daya magnet dengan melihat dan mendengar langsung pemaparan dari pemilik usaha Sitandu ini, diharapkan mahasiswa dapat merubah mindset (cara pandang) bahwa usaha pertanian itu menjanjikan ketika sudah lulus sarjana nantinya. Cara pikir yang sebelumnya itu lulus kuliah, dapat ijazah itu melamar pekerjaan, akan lebih baik kalau setelah lulus itu dapat membuka lapangan kerja sendiri tentunya lewat kegiatan pertanian yang terukur “bisnis pertanian sistem pertanian terpadu” ini. Apalagi setelah mendengar langsung dari pemilik usaha system pertanian terpadu ini soal modal pertamanya itu adalah 250.000. Namun karna kegigihannya, mau belajar, perbanyak relasi, dan yang penting itu menjaga kejujuran, akhirnya seiring waktu usaha pertanian Sistem Pertanian Terpadunya pun bertambah besar, bahkan sudah buka cabang di kota lainnya.


Setelah pemaparan dari pemilik usaha sistem pertanian terpadu ini, mahasiswa diberi kesempatan melihat bibit tanaman apa saja yang dikembangkan di usaha pertanian PT giand agribusiness tersebut seperti durian, lengkeng, apel, anggur, jambu kristal, pinang betara, dan banyak bibit tanaman lainnya. Kemudian di akhir praktikum lapang ini, mahasiswa diberi kuis berhadiah “doorprize” tanya jawab seputaran sistem pertanian terpadu. Terakhir ditutup dengan foto bersama. Semoga praktikum lapang sistem pertanian terpadu ini menjadi salah satu moment special dan motivasi ketika ananda mahasiswa sudah lulus kuliah nanti. Salam pertanian.