Pegagan merupakan gulma berdaun lebar yang sering dijumpai dan banyak tumbuh di berbagai habitat seperti pekarangan rumah, tepi jalan, kebun dan areal sawah. Gulma ini diketahui berasal dari benua Asia dan tersebar hampir ke seluruh dunia seperti Indonesia, Malaysia, China, Srilanka, Madagaskar dan Afrika. Secara ilmiah pegagan memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Tracheophyta, Subdivisi : Spermatophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Apiales, Famili : Apiaceae, Genus : Centella, Spesies : Centella asiatica (L.) Urban
Centella merupakan genus yang terdiri dari banyak spesies. Dikutip dari The Plant List tahun 2023 menyatakan bahwa terdapat sekitar 53 spesies dari genus Centella diantaranya : Centella asiatica, Centella abbeviata, Centella affinis, Centella annua, Centella brachycarpa, Centella calcaria, Centella callioda, Centella capensis, Centella cochlearia, Centella comptonii, Centella cordifolia, Centella coriaceae, Centella difformis, Centella dentate, Centella erecta, Centella fusca, Centella glabrata, Centella lanata, Centella linifolia, Centella macrocarpa, Centella pilosa, Centella restioides, Centella sessilis, Centella triloba, Centella villosa, dan Centella virgata.
Di
Indonesia pegagan memiliki beberapa nama lokal yaitu : Peugaga (Aceh),
Kajalukap (Dayak), Jalukap (Banjar), Daun kaki kuda (Melayu), Ampagaga (Batak),
Antanan (Sunda), Piduh (Bali), Sandanan (Papua), Pagaga (Makasar), Pigago (Minangkabau),
Gagan-gagan (Jawa), Kari-kari (Halmahera). Selain itu, pegagan juga dikenal dengan nama Takip-kohot
(Filiphina), Brahma butu (India), Indian
Hydrocotyle atau Indian Pennywort
(Inggris).
Tumbuhan
ini merupakan herba yang tumbuh menjalar dipermukaan tanah, memiliki rhizome
dan geragih sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Tangkai daun berwarna
putih kehijauan hingga kemerahan berukuran 5-15 cm. daun berwarna hijau dan
tersusun roset, berbentuk seperti tapal kaki kuda dengan diameter berkisar 1-6
cm. Bentuk bunga bulat lonjong dengan ukuran sangat kecil dan berwarna agak
kemerahan.
Kandungan
Fitokimia Pada Pegagan
Dikutip
dari jurnal Phytochemistry Reviews pegagan
mengandung banyak senyawa kimia diantaranya : Triterpenoid yang dikenal sebagai centelloid seperti madecassic
acid, asiatic acid, madecassoside dan asiaticoside. Flavonoid seperti quercetin dan kaempferol. Senyawa kimia lain
seperti Alkaloid, Tannin, Steroid, Chlorogenic
acid, polyacetylene (cadinol, acetoxycentellinol, dan asiaticin), vanillic
acid, p-coumaric acid, o-coumaric acid, dan transcinnamic acid, sterol (11-oxoheneicosanil cyclohexane, dotriacont-8-en-1-oic
acid), phenolic acid (p-hydroxybenzoic
acid), dan polisakarida (centellose).
Pegagan juga mengandung antioksidan, baik berupa antioksidan enzim (superoksida
dismutase, katalase dan gluthation peroxidase) maupun antioksidan vitamin (E
dan C).
Aktivitas Biologi Fitokimia Pegagan
Antikanker. Senyawa asiatic acid dilaporkan dapat menghambat proliferasi/ pembelahan
sel kanker. Selain itu asiatic acid
bersama dengan asiaticoside dan madecasic acid mampu memicu apoptosis
dan menurunkan viabilitas sel kanker. Antibakteri.
Dilansir dari jurnal Pharmaceutical
Biologi dilaporkan bahwa ekstrak pegagan mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Shigela sonnei. Antijamur.
Ekstrak pegagan diketahui mampu menghambat pertumbuhan jamur Aspergilus niger dan
Candida albican.
Anti Inflamasi. Kandungan triterpenoid saponin pada
pegagan diketahui berperan sebagai anti inflamasi yang dapat digunakan untuk
terapi berbagai penyakit.
Penyebuh luka. Ekstrak pegagan mampu meningkatkan
sintesis protein dan fibroblast. Fibroblast merupakan sel penyusun jaringan
ikat yang berperan sebagai penghasil ektraseluler matrix (ECM) utama tubuh
seperti kolagen, retikuler dan elastin. Sel fibroblast memegang peranan penting
pada proses inflamasi, penyembuh luka dan angiogenesis.
Perlindungan fungsi hati. Pegagan mengandung antioksidan dan
dapat membantu menyembuhkan gangguan hati
termasuk hepatitis. Superoksidan dismutase
(SOD), katalase dan glutation
peroxidase diketahui berperan sebagai hepatoprotektor. Senyawa glukosida, madekasosida
dan asam madekasat diketahui dapat membantu penyembuhan kerusakan hati karena adanya
aktivitas antiinflamasi dan imunomodulator.
Anti diabetes. Dilansir dari Jurnal Farmasi dan Sains Bahan Alam melaporkan bahwa pegagan
memiliki aktivitas antidiabetes mellitus tipe 2 dengan meningkatkan sekresi
insulin. Senyawa asiatikosida yang
merupakan turunan dari triterpenoid mampu menurunkan kadar glukosa darah
Manfaat Pegagan Untuk Otak
Epilepsi.
Epilepsi merupakan ganguan neurologik pada aktivitas sel syaraf di otak. Banyak
penelitian melaporkan efek antikejang dari pegagan sebanding dengan obat
antikejang sodium valproat. Kandungan brahminosida, brahmosida dan centelosida
mempunyai fungsi meningkatkan Gamma-amino
Buteric acid (GABA) pada susunan syaraf pusat. Kandungan triterpenoid
glikosida juga terbukti berperan sebagai antidepresan dan sedatif.
Alzheimer dan Parkinson. Alzheimer dan Parkinson meruipakan
penyakit neurodegradatif yang ditandai oleh penurunan fungsi motorik dan
kognitif pada sel otak. Senyawa asiatic
acid pada pegagan diketahui berperan untuk perlindungan fungsi otak
terhadap penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan dan vitamin
pada pegagan dapat melindungi sel neuron dari radikal bebas/reactive oxygen
species (ROS) yang diinduksi oleh β-amyloid. Senyawa kimia pada pegagan juga
mampu menurunkan pengendapan β-amyloid di hipokamus.
Meningkatkan daya ingat. Pegagan memiliki kemampuan untuk
merevitalisasi otak dan sistem syaraf. Dikutip dari British Journal of Pharaceutical Research melaporkan bahwa kandungan
asam brahmic, asam isobramic, brahminosida, dan brahmosida yang memiliki sifat
psikotropika dan antikonvulsan. Ekstrak pegagan berfungsi sebagai tonik otak
yang dapat memperlambat penuaan otak, membantu memperbaiki jaringan saraf,
meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan fungsi kognitif otak.