Wahyudi Thamrin

Pigago, Tanaman Peningkat Kecerdasan


PEGAGAN (Centella asiatica L.) : GULMA PENCERDAS OTAK
                         Oleh : Ryan Budi Setiawan SP, M.Si (Dosen Fakultas Pertanian Unand)

Masyarakat di kampung kampung terutama yang masih banyak memiliki area pertanian sudah tidak asing melihat tanaman satu ini. Tanaman ini banyak tumbuh di pematang sawah, pinggir ladang atau kebun. 

Dalam bahasa sehari sehari di ranah ini disebut pigago. Tumbuh menjalar dengan daun kecil tapi lebar agak membundar. Ternyata tanaman ini banyak kasiatnya. Seperti diulas oleh salah seorang dosen Pertanian Unand ini. 

Pegagan merupakan gulma berdaun lebar yang sering dijumpai dan banyak tumbuh di berbagai habitat seperti pekarangan rumah, tepi jalan, kebun dan areal sawah. Gulma ini diketahui berasal dari benua Asia dan tersebar hampir ke seluruh dunia 
seperti Indonesia, Malaysia, China, Srilanka, Madagaskar dan Afrika. Secara ilmiah pegagan memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : PlantaeDivisi : TracheophytaSubdivisi : SpermatophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : ApialesFamili : ApiaceaeGenus : CentellaSpesies : Centella asiatica (L.) Urban

Centella merupakan genus yang terdiri dari banyak spesies. Dikutip dari The Plant List tahun 2023 menyatakan bahwa terdapat sekitar 53 spesies dari genus Centella diantaranya : Centella asiatica, Centella abbeviata, Centella affinis, Centella annua, Centella brachycarpa, Centella calcaria, Centella callioda, Centella capensis, Centella cochlearia, Centella comptonii, Centella cordifolia, Centella coriaceae, Centella difformis, Centella dentate, Centella erecta, Centella fusca, Centella  glabrata, Centella lanata, Centella linifolia, Centella macrocarpa, Centella pilosa, Centella restioides, Centella sessilis, Centella triloba, Centella villosa, dan Centella virgata.


Di Indonesia pegagan memiliki beberapa nama lokal yaitu : Peugaga (Aceh), Kajalukap (Dayak), Jalukap (Banjar), Daun kaki kuda (Melayu), Ampagaga (Batak), Antanan (Sunda), Piduh (Bali), Sandanan (Papua), Pagaga (Makasar), Pigago (Minangkabau), Gagan-gagan (Jawa), Kari-kari (Halmahera). Selain itu, pegagan  juga dikenal dengan nama Takip-kohot (Filiphina), Brahma butu (India), Indian Hydrocotyle atau Indian Pennywort (Inggris).


Tumbuhan ini merupakan herba yang tumbuh menjalar dipermukaan tanah, memiliki rhizome dan geragih sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Tangkai daun berwarna putih kehijauan hingga kemerahan berukuran 5-15 cm. daun berwarna hijau dan tersusun roset, berbentuk seperti tapal kaki kuda dengan diameter berkisar 1-6 cm. Bentuk bunga bulat lonjong dengan ukuran sangat kecil dan berwarna agak kemerahan.

Kandungan Fitokimia Pada Pegagan


Dikutip dari jurnal Phytochemistry Reviews pegagan mengandung banyak senyawa kimia diantaranya : Triterpenoid yang dikenal sebagai centelloid seperti madecassic acid, asiatic acid, madecassoside dan asiaticoside. Flavonoid seperti quercetin dan kaempferol. Senyawa kimia lain seperti Alkaloid, Tannin, Steroid, Chlorogenic acid, polyacetylene (cadinol, acetoxycentellinol, dan asiaticin), vanillic acid, p-coumaric acid, o-coumaric acid, dan transcinnamic acid, sterol (11-oxoheneicosanil cyclohexane, dotriacont-8-en-1-oic acid), phenolic acid (p-hydroxybenzoic acid), dan polisakarida (centellose). Pegagan juga mengandung antioksidan, baik berupa antioksidan enzim (superoksida dismutase, katalase dan gluthation peroxidase) maupun antioksidan vitamin (E dan C).

 

Aktivitas Biologi Fitokimia Pegagan

Antikanker. Senyawa asiatic acid dilaporkan dapat menghambat proliferasi/ pembelahan sel kanker. Selain itu asiatic acid bersama dengan asiaticoside dan madecasic acid mampu memicu apoptosis dan menurunkan viabilitas sel kanker. Antibakteri. Dilansir dari jurnal Pharmaceutical Biologi dilaporkan bahwa ekstrak pegagan mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Shigela sonnei. Antijamur. Ekstrak pegagan diketahui mampu menghambat pertumbuhan jamur Aspergilus niger dan Candida albican.

Anti Inflamasi. Kandungan triterpenoid saponin pada pegagan diketahui berperan sebagai anti inflamasi yang dapat digunakan untuk terapi berbagai penyakit.

Penyebuh luka. Ekstrak pegagan mampu meningkatkan sintesis protein dan fibroblast. Fibroblast merupakan sel penyusun jaringan ikat yang berperan sebagai penghasil ektraseluler matrix (ECM) utama tubuh seperti kolagen, retikuler dan elastin. Sel fibroblast memegang peranan penting pada proses inflamasi, penyembuh luka dan angiogenesis.

Perlindungan fungsi hati. Pegagan mengandung antioksidan  dan  dapat  membantu  menyembuhkan gangguan  hati  termasuk  hepatitis. Superoksidan  dismutase  (SOD),  katalase dan glutation peroxidase diketahui berperan sebagai hepatoprotektor. Senyawa glukosida, madekasosida dan asam madekasat diketahui dapat membantu penyembuhan kerusakan hati karena adanya aktivitas antiinflamasi dan imunomodulator.

Anti diabetes. Dilansir dari Jurnal Farmasi dan Sains Bahan Alam melaporkan bahwa pegagan memiliki aktivitas antidiabetes mellitus tipe 2 dengan meningkatkan sekresi insulin. Senyawa asiatikosida yang merupakan turunan dari triterpenoid mampu menurunkan kadar glukosa darah

 

Manfaat Pegagan Untuk Otak

Epilepsi. Epilepsi merupakan ganguan neurologik pada aktivitas sel syaraf di otak. Banyak penelitian melaporkan efek antikejang dari pegagan sebanding dengan obat antikejang sodium valproat. Kandungan brahminosida, brahmosida dan centelosida mempunyai fungsi meningkatkan Gamma-amino Buteric acid (GABA) pada susunan syaraf pusat. Kandungan triterpenoid glikosida juga terbukti berperan sebagai antidepresan dan sedatif.

Alzheimer dan Parkinson. Alzheimer dan Parkinson meruipakan penyakit neurodegradatif yang ditandai oleh penurunan fungsi motorik dan kognitif pada sel otak. Senyawa asiatic acid pada pegagan diketahui berperan untuk perlindungan fungsi otak terhadap penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan dan vitamin pada pegagan dapat melindungi sel neuron dari radikal bebas/reactive oxygen species (ROS) yang diinduksi oleh β-amyloid. Senyawa kimia pada pegagan juga mampu menurunkan pengendapan β-amyloid di hipokamus.

Meningkatkan daya ingat. Pegagan memiliki kemampuan  untuk merevitalisasi otak dan sistem syaraf. Dikutip dari British Journal of Pharaceutical Research melaporkan bahwa kandungan asam brahmic, asam isobramic, brahminosida, dan brahmosida yang memiliki sifat psikotropika dan antikonvulsan. Ekstrak pegagan berfungsi sebagai tonik otak yang dapat memperlambat penuaan otak, membantu memperbaiki jaringan saraf, meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan fungsi kognitif otak.