Limapuluh Kota,-Salah seorang awak media di Luak Limopuluah nyatakan ikut berkompetensi di pemilihan legislatif 2024. Fajar Rillah Vesky nama jurnalis yang juga penulis buku bergabung dengan partai Golkar dan maju di Dapil III (Situjuah Limo Nagari, Luak dan Lareh Sago Halaban).
Belasan rekan rekan wartawan yang bertugas di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) juga hadir beramai-ramai di kantor KPU. Kehadiran insan pers Luak Limopuluah pada Minggu 14/5/23 itu, tidak hanya sekedar meliput proses pendaftaran bakal calon. Tetapi ikut mengantarkan salah seorang Anak muda Luak Limopuluah yang eksis di dunia jurnalis yang juga ikut bertarung sebagai bakal calon anggota DPRD Limapuluh Kota.
Yaitu Muhammad Fajar Rillah Vesky, wartawan media cetak harian Padang Ekspres. Muhammad Fajar Rillah Vesky mencalonkan diri dari Daerah Pemilihan III meliputi Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kecamatan Luak dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari dari Partai Golkar.
Baca Juga: Perismon, Anak Muda Luak Limopuluah Ini Siap Bertarung Rebut Kursi DPR RI Sumbar Dapil II
Di Luak 50, terutama Dapil III itu, siapa yang tidak kenal wartawan senior tersebut. Sehingga pria yang akrab disapa Fajar itu, dinilai banyak pihak berpotensi duduk, terpilih sebagai anggota DPRD 50 Kota periode 2024-2029.
“Mohon doa dan dukungan kawan-kawan media, sahabat jurnalistik, senior junior sesama wartawan terutama di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Bismillah,” ujar Fajar di kantor KPU Limapuluh Kota.
Diakuinya, motivasi dirinya ikut maju karena adanya dorongan orang tua, keluarga, “urang kampuang”, dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, untuk maju menjadi calon legislatif 2024 . Jujur, awalnya agak berat, karena belum terbetik niat, untuk masuk ke panggung politik praktis.
Namun, peta politik lokal di Kabupaten Limapuluh Kota, sudah dua kali Pemilu, tidak berpihak ke kampung kami Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Sudah dua kali Pemilu, tidak ada putra Situjuah Limo Nagari yang duduk di DPRD Limapuluh Kota.
Alhasil, sangat sedikit “kue pembangunan” yang masuk ke kampung kami. Bahkan, akses jalan utama dari Payakumbuh-Situjuah saja, sudah belasan tahun berlubang dan berkerut, tanpa ada perhatian dari pemerintah daerah. Tanpa ada keberpihakan anggaran.
Belum lagi, kondisi drainase, irigasi, rumah tak layak huni, kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, ketimpangan pembangunan, dll. Yang semuanya itu, menyisakan keprihatinan sebagai anak nagari.
Rasanya, perjuangan lewat berita, sudah lebih dari cukup. Mendorong orang-orang baik untuk bisa masuk ke dalam sistem juga sudah kami lakukan. Namun, hasilnya belum maksimal. Tetap dua kali Pemilu, Situjuah gagal menempatkan wakilnya di DPRD Limapuluh Kota.
Baca Juga: Target 3 Kursi, PDI Perjuangan Kota Payakumbuh Daftarkan Bacaleg Ke KPU
“Melihat kondisi itu, orang tua saya yang merupakan salah satu wali nagari di Situjuah, mendorong saya maju jadi calon legislatif. Sempat saya tolak secara halus, tapi orang tua malah “baibo hati”. Keluarga lainnya, dan tokoh-tokoh masyarakat juga mendorong kami untuk maju di legislatif,” ujarnya.
Maka, setelah melakukan perenungan panjang, melewati “pergulatan batin” cukup hebat, dan mengukur-ukur diri, serta mempertimbangkan kerja-kerja sosial dan kemanusiaan yang dilakukan di kampung selama ini.
“Maka niat untuk mendorong “Situjuah Bangkit dan Bersatu”, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kami putuskan maju sebagai Bakal Calon Legislatif 2024 dari Partai Golkar untuk DPRD Limapuluh Kota, Daerah Pemilihan Situjuah Limo Nagari, Luhak, dan Lareh Sago Halaban.Karena kami sudah memilih menjadi calon legislatif, tentu konsekuensinya, kami harus menjaga “batas api” dalam pemberitaan politik di Kabupaten Limapuluh Kota. Ingat-ingatkan jua jika kami lupa dengan hal ini. Dan kami juga sudah mundur dari keanggotaan Aliansi Jurnalis Independensi (AJI) untuk menjaga independensi organisasi yang kami cintai ini,” katanya lagi. (*)