Pesisir Selatan,- Sudah lebih dari sebulan surat petunjuk dan arahan dalam penanganan kasus David dikeluarkan oleh Bagwasidik Ditreskrimum Polda Sumbar.Surat tersebut terbit atas adanya Dumas yang dilayangkan oleh Pengacara David Atas pengrusakan tanaman dan Pondok oleh orang yang tidak bertanggung Jawab.Namun surat dari Bagwasidik tersebut hingga saat ini belum juga ditindaklanjuti oleh Polres Pessel maupun Polsek Ranah Pesisir.Hal itu jadi tanda tanya besar bagi Dodi Wirsa SH atas alasan tidak maunya Polres Pessel dan Polsek Ranah pesisir menindaklanjuti.
Belum tuntasnya penanganan kasus ini sungguh jadi pertanyaan besar bagi masyarakat.Jika tidak lagi bisa minta keadilan pada penegak hukum maka harus kemana lagi masyarakat akan minta keadilan.Apalagi jelas jelas surat bagwasidik untuk ditindaklanjuti dan diberikan keadilan pada david bukan hanya bungkam dan didiamkan.
Padahal Kapolri sudah sangat tegas dengan visi dan misinya yang Presisi.Salah satunya adalah responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditujukan agar setiap insan Bhayangkara dapat melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan berkeadilan.
Kata responsibilitas Polri kedepannya harus dimaknai sebagai rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, dan perilaku setiap melaksanakan tugas.Jika surat yang dikeluarkan dari Bagwasidik saja tidak direspon oleh polres dan Polsek bagaimana dengan aduan masyarakat pasti akan dianggap angin lalu dan buat hukum jadi tumpul.
Visi dan Misi yang sangat mulia demi menjamin kepentingan dan harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan. Sementara itu, transparansi berkeadilan merupakan sebuah realisasi dari prinsip, cara berpikir, sistem terbuka, akuntabel, humanis, dan siap untuk diawasi.transparansi berkeadilan ini penting agar pelaksanaan setiap tugas kepolisian dapat menjamin rasa keamanan dan rasa keadilan masyarakat.
Menyikapi bungkamnya Polres Pessel dan Polsek Ranah Pesisir buat Dodi Wirsa SH sangat kecewa.Seharusnya setelah adanya Klarifikasi dan surat dari Bagwasidik bisa memberikan keadilan bagi David.Tapi karena kebungkaman Polres dan jajaran membuat David belum juga memperoleh keadilan bagi dirinya.Hingga saat ini hanya kekecewaan atas lemahnya penegakan hukum yang ia rasakan.
"Jika tidak bisa mengadu dan mencari keadilan pada Penegakan hukum harus kemana lagi masyarakat mencari keadilan.Apakah masyarakat harus melakukan hukum rimba untuk bisa memperoleh keadialan.Bukankah negara ini negara hukum dimana hukum jadi panglima tertinggi"
"Saat ini kami merasa bahwa Polres dan jajaran seakan akan ingin mengangkangi perintah Kapolri agar Personil Polres bisa menjadi polisi yang profesional dan bisa menegakan hukum yang tegak lurus.Bukan mempermainkan hukum.Salah satu bukti pembangkangan oleh Polres adalah tidak ditindaklanjuti surat yang dikeluarkan Polda Sumbar.Jika memang laporan dan aduan kami tidak ada kasus hukum pidananya tentu tidak akan ada surat yang dikeluarkan oleh Polda Sumbar.Atau apakah hukum dan undang undang yang dipakai Polres Pessel dan jajarannya beda dengan undang undang yang dipakai Polda Sumbar"
"Ketidak becusan Polres ini sangat mencederai rasa keadilan ditengah tengah masyarakat.Untuk itu kami meminta Kapolri bisa mencopot Kapolres Pessel dan Polsek Ranah Pesisir.Sebab keduanya diduga tidak patuh pada Visi Misi Kapolri untuk Presisi tidak dijalankan.Apakah menunggu viral dulu sebuah kasus baru akan ditindak.Tentu ini akan jadi preseden buruk bagi Polri ditengah tengah menumbuhkan kepercayaan masyarakat.Tidak seharusnya hukum itu berjalan setelah direspon oleh banyak masyarakat hanya karena Viral".
"Jangan sampai marwah penegakan hukum dirusak oleh orang orang yang tidak mau menegakan hukum yamg tegak lurus.Jika itu terjadi akan sia sialah keinginan Kapolri yang ingin agar hukum jadi Panglima tertinggi dan akan sia sia lah misi Kapolri untuk menciptakan Polri yang dicintai masyarakat.Untuk itu Janji Kapolri memotong kepala yang tidak mau membersihkan ekornya sangat ditunggu oleh masyarakat,"tutup Dodi Wirsa.(eman)