Oleh: Ns. Muthmainnah, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Akhir akhir ini cuaca terasa panas dari biasa. Ternyata hal ini tidak hanya dirasakan di Indonesia tapi juga di beberapa negara di Asia. Perubahan suhu ini bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan manusia.
Beberapa negara di Asia mengalami kenaikan suhu.
Indonesia berada pada suhu 33°C sedangkan di India hingga 44.5°C, Thailand
dengan 44.6°C dan paling tinggi di Myanmar yaitu 45°C. Akibat dari cuaca panas
dapat menyebabkan heatstroke.
Heatsroke adalah kondisi paling berat pada tubuh
karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan akibat temperatur tinggi. Suhu
badan meningkat dengan cepat hingga 41°C dalam 10 sampai 15 menit dan tubuh
sudah tidak dapat mengeluarkan keringat. Heatstroke dapat memperberat kondisi
orang yang sakit dan menyebabkan kematian.
Heatstroke dibedakan menjadi Exertional HeatStroke
(EHS) dan Non Exertional HeatStroke (NEHS). EHS disebabkan oleh olahraga
biasanya mengenai orang muda sehat selama aktivitas fisik yang berat. EHS
memiliki karakteristik onset yang cepat (dalam beberapa jam) dan kenaikan suhu
yang tinggi. NEHS lebih sering mempengaruhi orang tua, memiliki penyakit kronis
(jantung, demensia, penyakit paru obstruktif, dan sebagainya) dan pengguna
alkohol. NEHS biasanya sering terjadi pada pasien yang sudah terpapar suhu
tinggi selama beberapa hari
Gejala umum orang yang mengalami heatstroke yaitu kram
otot, kelelahan, sakit kepala, pusing, rasa ingin pingsan dan mual. Gejala
serius yang dirasakan mencakup: kulit pucat, kemerahan atau kering,
kebingungan, kesulitan berjalan, pupil terdilatasi, muntah, detak jantung
cepat, napas cepat, kejang dan tidak sadar. Pencegahan dapat dilakukan dengan
upaya berikut: minum air putih yang banyak (sehari minimal 10 gelas), masuk ke ruangan
pendingin ketika aktivitas di luar ruangan, memakai baju yang ringan dan
longgar, menghindari aktivitas berat antara pukul 10.00-16.00, mengkonsumsi
sedikit kopi dan alkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Penanganan heat stroke jika mengalami gejala serius
dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi rehidrasi dengan dimasukkan
cairan infus dan transfusi darah.