Payakumbuh,- Salah seorang tokoh Luak 50 (Payakumbuh-Limapuluh Kota) Dedrizal memastikan dirinya mundur dari bakal calon anggota DPR-RI dari PPP, Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat 2 pada pileg 2024.
Tokoh asal Koto nan Godang, Kota Payakumbuh ini mengatakan mundur dengan sejumlah alasan yang tak bisa ia ungkapkan.
"Kita mundur dari Bacaleg DPR-RI karena ada beberapa hal yang tidak bisa kita sampaikan," kata Dedrizal di Payakumbuh, Senin (3/7/23).
Setelah menyatakan mundur Dedrizal sebagai tokoh Luak 50 menyatakan dukungannya untuk Bacaleg DPR-RI, Muhammad Perismon yang juga asli Luak 50 dari PPP.
Ia mengungkapkan alasannya untuk mendukung Perismon pada pileg DPR-RI 2024 mendatang. Menurutnya Perismon adalah pilihan paling logis atau masuk akal jika masyarakat Luak 50 ingin ada perwakilan di DPR-RI pada pileg 2024 ini.
"Saya mendukung Perismon sebagai putra Luak 50 untuk keterwakilan di DPR-RI. Saya bagian dari Luak 50. Kita ketahui Luak 50 tidak pernah terwakili secara pemilihan langsung hingga sekarang," ujarnya.
Ia menjelaskan meskipun saat ini ada Rezka Oktoberia namun bukan karena pemilihan langsung tetapi karna sifatnya kecelakaan atau Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Mulyadi yang maju menjadi Calon Gubernur Sumbar.
"Secara normalnya pemilihan langsung kan belum ada. Kemudian dari data pemilu tahun 2019, peluang Perismon lah yang paling tinggi soalnya mendukung yang lain sama dengan bercerita omong kosong," paparnya.
Ia menyampaikan seperti di Demokrat Rezka harus menghadapi Mulyadi yang suaranya pada pileg 2019 mencapai 144 ribu. Kemudian Gerindra ada Ade Rizky Pratama artinya jika ada tokoh Luak 50 maka harus bisa melawan 104 ribu suara.
"Mungkinkah, rasanya tidak mungkin. Kemudian ada Guspardi Gaus di PAN, walaupun 56 ribu itu sudah besar. Rasanya juga belum nampak tokoh kita yang bisa mengalahkan. Nah kalau kita lihat pula di PKS ada buk Nelvi istri mantan Gubernur Sumbar dengan suara 52 ribu incumbent juga," ujarnya.
Lanjutnya, siapa putra Luak 50 yang bisa mengalahkan. Di PKS ada Riza Falepi lawan istri mantan gubernur. Rasanya tidak mungkin juga karena yang ia ketahui ada komando untuk memenangkan Nelvi di PKS dibanding Riza Falepi. Kemudian di Golkar ada Jhon Kennedy Azis dengan 42 ribu suara.
"43 ribu masih berat, nah kalau Perismon hanya mengalahkan incumben PPP yang suaranya sekitar 28 ribu. Itu jumlah suara yang masuk akal untuk dikalahkan. Jadi pertimbangan saya mendukung Perismon dengan hitungan logika perhitungan pileg di tahun 2019," jelasnya.
Sementara itu, saat dihubungi wartawan, Perismon mengaku berterima kasih sekali dengan dukungan penuh Dedrizal. Karena menurutnya, dukungan dari Dedrizal itu akan semakin mendekatkan kemenangan.
"Alhamdulillah, semakin dekat kemenangan kita. Uda Dedrizal itu tokoh besar dan senior PPP di Luak 50. Dengan komando dari beliau, insya Allah semua eleman partai akan bergerak penuh semangat," sambut Putera Asli Mudiak itu.
Selain itu, Perismon menyebutkan dukungan dari Dedrizal itu akan menjadi pemompa semangat bagi dirinya. "Beliau Uda dan senior saya di partai. Saya akan selalu minta nasehat dari beliau," pungkasnya