Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Padang,- Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolak ukur citra dan mutu sebuah Rumah Sakit di mata masyarakat. Dalam meningkatkan mutu sebuah Rumah Sakit perlu manager keperawatan untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
Kelima fungsi tersebut saling berhubungan satu sama lain dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis. Hubungan antara manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya suatu asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya dan berhasil guna kepada klien. Perawat ditekankan untuk selalu melaksanakan dan meningkatkan asuhan keperawatan dengan benar atau rasional dan baik atau etikal, hal ini dilakukan sebagai bentuk profesionalisme keperawatan. Salah satu fungsinya yaitu pengorganisasian dengan melakukan handover di setiap shift.
Proses overan memastikan kelancaran kontinuitas perawatan. Ketika perawat sebelumnya menyerahkan tanggung jawab perawatan kepada perawat berikutnya, informasi dan laporan mengenai kondisi pasien, tindakan medis yang telah dilakukan, serta rencana perawatan selanjutnya harus disampaikan secara jelas dan komprehensif. Dengan demikian, perawatan dapat berlanjut dengan baik dan risiko kesalahan atau kehilangan informasi dapat diminimalkan.
Overan yang tepat dapat membantu dalam memastikan keselamatan pasien. Melalui proses overan, perawat dapat berbagi informasi tentang alergi pasien, reaksi terhadap obat, atau kondisi kesehatan lainnya yang khusus perlu diwaspadai.
Dengan pengetahuan ini, perawat baru dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah adanya risiko yang membahayakan pasien. Setiap pasien adalah unik, dan masing-masing memiliki kebutuhan khusus dalam perawatan. Dalam proses overan, perawat yang baru dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang pasien, termasuk riwayat medisnya, kondisi kesehatan saat ini, serta preferensi atau kebutuhan spesifik pasien.
Hal ini memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Ketika proses overan dilakukan secara lancar, pasien dan keluarga akan merasa lebih percaya diri dengan pelayanan yang diberikan. Mereka tidak perlu terus menerus menjelaskan kondisi pasien atau rencana perawatan sebelumnya kepada setiap perawat yang bertugas. Pengurangan stres ini dapat membantu pasien merasa lebih tenang dan fokus pada pemulihan.
Proses overan juga menjadi kesempatan bagi anggota tim medis untuk berkomunikasi dan berkolaborasi. Selama pertemuan overan, perawat baru dapat berdiskusi dengan perawat sebelumnya, bertanya tentang pengalaman atau masalah yang mungkin timbul selama perawatan pasien.
Hal ini membuka kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan memperbaiki proses perawatan secara keseluruhan. Proses overan juga memberikan kesempatan bagi tim medis untuk mengevaluasi proses perawatan yang telah dilakukan. Dengan saling berbagi pengalaman, tim dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam perawatan pasien dan merumuskan strategi perbaikan untuk meningkatkan kualitas perawatan di masa mendatang.
Overan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien di rumah sakit merupakan langkah penting untuk memastikan kontinuitas perawatan, keselamatan pasien, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Proses overan membantu dalam berbagi informasi, memahami kondisi pasien secara mendalam, meningkatkan komunikasi tim medis, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional. Dengan mengutamakan overan yang baik, rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif, aman, dan berkualitas bagi pasien yang membutuhkan asuhan medis.