Oleh Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
Pariaman,- Dalam rangka mensukseskan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), Universitas Andalas aktif dalam melaksanakan kegiatan ini ke desa-desa setiap semesternya.
Seperti yang dilaksanakan oleh Fakultas Peternakan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk turun ke daerah (desa/kelurahan/nagari). Para mahasiswa fakultas peternakan diturunkan dalam rangka kegiatan membangun nagari.
Kegiatan MBKM tersebut dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan. Beberapa permasalahan di lokasi didata, kemudian dilakukan beberapa kegiatan yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalah tersebut.
Pada semester ini, kegiatan MBKM Fakultas Peternakan diketuai oleh Dr. Ely Vebriyanti, SPt, MP.sekaligus dosen fakultas peternakan di Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Salah satu desa nya adalah Desa Punggung Lading di Kota Pariaman.
Beberapa kegiatan yang dikerjakan oleh mahasiswa MBKM yang dibimbing Doktor Ely tersebut adalah membuat kompos, dan penyuluhan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura.
Pada kegiatan pembuatan kompos, kompos dibuat dari kotoran ternak yang awalnya hanya limbah yang terbuang begitu saja kemudian dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, dengan keterampilan pembuatan kompos tersebut, KWT Rampak Jaya tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia (sintetis) dari pabrik.
Kegiatan pembuatan kompos tersebut dilakukan bersama dosen Departemen Teknologi Hasil Ternak bersama mahasiswa MBKM serta masyarakat melakukan pembuatan kompos yang bertempat di kandang sapi kelompok tani dan dihadiri oleh bapak Kepala Desa Bapak Aulia Mardhi Arif, S.Kom.
Selain demonstrasi pembuatan kompos dari limbah ternak, juga dilakukan sosialisasi dan demontrasi teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura pada KWT Rampak Jaya tersebut. Narasumbernya adalah Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP. Dalam kegiatan tersebut menjelaskan hama-hama penting pada beberapa tanaman hortikultura yang ditanam oleh KWT Rampak Jaya, gejala serangannya, serta teknik pengendalian hama dan penyakit secara organik. Slogan dari doktor muda ini: mari budayakan bertanam sehat dan kendalikan hama dan penyakitnya dengan cara sehat (organik)”.
Adapun respon dari kegiatan pendampingan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura oleh KWT Rampak Jaya adalah sangat baik dan koperatif sekali. Ketua dan anggota KWT Rampak Jaya sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pendampingan tersebut.
Pada kesempatan ini juga, bagi kelompok tani yang ingin mendapatkan pendampingan atau sharing ilmu seputar pertanian organik, teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman, maka Doktor muda ini (Dr Silvia) dengan tangan terbuka akan menerima undangan dari Kelompok Tani bapak/ibu sahabat pembaca dimana pun berada, apalagi seputaran Sumatera Barat. Untuk kontak hp, silahkan minta langsung ke redaksi media ini ya.
#SPS#DosenPertanianOrganik#CalonProfesorMudaAmin.
#SPS#DosenPertanianOrganik#CalonProfesorMudaAmin.