Oleh: Ns. Muthmainnah, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Angka
kejadian kecelakan pada anak di daerah perkotaan mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Kecelakaan jalan raya pada usia 5-14 tahun menjadi penyebab
kedua kematian setelah infeksi pernapasan dimana data dari Polri tercatat 3457
kasus tahun 2022. Masalah kecelakaan termasuk masalah serius yang dapat
dimasukkan ke dalam sektor kesehatan karena menimbulkan efek terhadap kesehatan
masyarakat, seperti terjadinya fraktur, kecacatan, bahkan kematian. Kecelakaan
ini sebagai salah satu penyebab utama cedera yang paling fatal, yaitu cedera kepala.
Cedera kepala merupakan masalah neurologi yang serius di antara penyakit
neurologi yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (60 % kematian yang
disebabkan kecelakaan lalu lintas merupakan akibat cedera kepala).
Cedera
kepala menimbulkan resiko yang tidak ringan. Resiko utama pasien yang mengalami
cedera kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak
sebagai respon terhadap cedera. Anak yang mengalami cedera kepala rentan
mengalami peningkatan tekanan intra kranial, dengan salah satu cirinya adalah
nyeri kepala. Tanda-tanda cedera kepala meliputi gangguan kesadaran, abnormalitas pupil, dan perubahan tanda-tanda
vital (tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan dan nadi), gangguan penglihatan
dan pendengaran, disfungsi sensori, kejang otot, sakit kepala, vertigo, gangguan
pergerakan, daya ingat menurun, kejang dan banyak efek lainnya.
Pada
anak yang mengalami cedera kepala, reaksi yang terjadi bisa termanifestasi ke
dalam banyak bentuk, seperti mengerang, menangis atau mengeluh serta membentur-benturkan
atau memukul kepalanya saat terjadi pusing atau sakit kepala. Kejadian ini
tentu saja meningkatkan kecemasan orang tua dan membuat sedih. Penanganan
cedera kepala pada anak adalah suatu proses yang melibatkan perawatan medis
yang tepat, pemantauan yang cermat, dan tindakan rehabilitasi yang sesuai.
Setelah cedera kepala terjadi, Langkah pertama dalam penanganan adalah memastikan
keamanan anak dan memanggil bantuan medis jika diperlukan. Jika ada indikasi
cedera kepala serius, seperti kehilangan kesadaran yang berkepanjangan atau
pendarahan yang berat, segera hubungi layanan darurat dan bawa ke rumah sakit.
Orang
tua diharapkan memperbolehkan anak berkendara jika umur sudah 17 tahun dan
memiliki SIM kendaraan. Kewajiban orang tua untuk memperhatikan anak yang belum
cukup umur untuk tidak mengendarai motor atau mobil.