Oleh : Sovia Susianty
Dosen Fakultas Keperawatan Unand
Ketika remaja memasuki masa pubertas, salah satu perubahan fisik yang dihadapi adalah menstruasi, atau yang lebih dikenal dengan haid. Bagi sebagian besar remaja perempuan, menstruasi adalah bagian alami dari perkembangan tubuh mereka. Namun, bagi beberapa remaja, menstruasi bisa menjadi momen yang menyakitkan dan menyulitkan, dikenal sebagai dismenore. Dalam artikel ini, kita akan membahas permasalahan dismenore pada remaja dan berbagai cara penanganannya yang tidak melibatkan penggunaan obat-obatan.
Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri menstruasi yang hebat. Ini adalah gejala umum yang dialami oleh banyak remaja perempuan saat mereka mengalami menstruasi pertama kali atau selama beberapa tahun setelahnya. Nyeri ini dapat dirasakan di perut bagian bawah dan seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, diare, sakit kepala, dan perasaan lemah. Untuk mengatasi masalah dismenore, penting bagi remaja perempuan untuk memahami apa yang mereka alami. Namun, pengetahuan tentang dismenore bisa beragam di kalangan remaja.
Banyak remaja mungkin tahu bahwa dismenore terkait dengan menstruasi, tetapi tidak semua dari mereka memahami penyebab nyeri ini. Beberapa mungkin berpikir bahwa nyeri tersebut adalah "biasa" atau "sakit perut biasa" tanpa menyadari bahwa ada faktor hormon yang terlibat dalam menyebabkan nyeri menstruasi. Remaja sering kali memiliki pengetahuan terbatas tentang cara mengatasi dismenore tanpa obat-obatan. Mereka mungkin hanya tahu tentang penggunaan obat-obatan untuk mengurangi nyeri, sementara ada berbagai pendekatan non-farmakologi yang dapat membantu meredakan gejala dismenore.
Ada berbagai metode non-farmakologi yang juga dapat membantu remaja mengatasi dismenore dengan lebih alami. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba; 1. Pemanasan dengan botol air hangat atau kompres hangat dapat membantu mengurangi kram perut dan mengendurkan otot-otot yang tegang. Anda bisa membungkus botol air panas dengan handuk tipis dan tempatkan di perut selama beberapa menit untuk merasakan efeknya. 2. Pijatan perut ringan dengan minyak aromaterapi yang memiliki efek relaksasi seperti lavender atau peppermint dapat membantu meredakan kram perut. Pastikan untuk melakukan pijatan dengan lembut dan hindari tekanan berlebihan. 3 Senam dismenore; Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan senam dismenore. Senam dismenore merupakan aktivitas fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan hormone endorfin.
Hormon endorfin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan rasa nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot. Menurut beberapa penelitian, senam dismenore efektif menurunkan nyeri dismenore jika dilakukan beberapa hari sebelum dismenore. Latihan atau senam ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah dilakukan dan tentunya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun metode non-farmakologi dapat membantu meredakan gejala dismenore, penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika nyeri menstruasi sangat parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari.
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, melalui Mahasiswa Program Profesi Ners siklus Keperawatan Komunitas Keluarga kembali melakukan edukasi pada Remaja di Keluarahan Lambung Bukit melalui kunjungan rumah dalam bentuk Asuhan Keperawatan Keluarga, dengan kegiatan edukasi remaja dan keluarga dalam pengenalan dan penatalaksanaan dismenore dikeluarga yaitu pada tanggal 3 Oktober 2023 dengan didampingi Ibu Ns. Sovia Susianty,M.Kep sebagai Pembimbing Akademik.