Oleh: Ira Mulya Sari,
Ns., Sp.Kep.An.
(Dosen Keperawatan
FKep Universitas Andalas)
Dalam upaya mencegah
stunting, keberhasilan inisiasi menyusu dini (IMD) semakin ditekankan sebagai
langkah awal yang vital. Stunting, masalah pertumbuhan kronis pada anak akibat
kekurangan gizi, telah menjadi perhatian global.
Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) merupakan praktik memberikan ASI kepada bayi dalam satu jam pertama
setelah lahir. Langkah sederhana ini memainkan peran penting dalam memberikan
perlindungan awal terhadap potensi stunting, yaitu pertumbuhan fisik dan mental yang
terhambat akibat kekurangan gizi kronis pada periode awal kehidupan.
Keberhasilan IMD terletak pada pemberian nutrisi yang optimal, serta transfer
antibodi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Memastikan bayi mendapatkan nutrisi
esensial dan kekebalan dari ASI yang kaya akan zat gizi dan antibodi.
Stunting bukanlah sekadar
masalah fisik semata, melainkan juga berdampak pada kualitas sumber daya
manusia. Penelitian oleh Hanifa FN, Zuliati IC, dan Ernawati E (2023) serta
Murbawani dan Noer (2012) menegaskan bahwa praktik IMD berperan penting dalam
menurunkan risiko stunting hingga 30%. Dalam jangka panjang, stunting dapat
berdampak pada keterbatasan kognitif, performa pendidikan, serta produktivitas
ekonomi. Oleh karena itu, IMD bukan hanya pilihan, melainkan investasi masa
depan bangsa.
Keberhasilan IMD tidak
lepas dari peran aktif orangtua, terutama ibu. Para ibu perlu mendapatkan
informasi dan dukungan agar dapat melaksanakan IMD dengan baik. Dukungan tenaga medis dan masyarakat
juga menjadi faktor penentu. Orangtua perlu memahami manfaat IMD dan memiliki
kesadaran untuk melakukannya. Pengetahuan yang lebih baik akan IMD, seperti
yang disebutkan dalam jurnal oleh Hanifa FN, Zuliati IC, dan Ernawati E (2023),
dapat meningkatkan tingkat pelaksanaannya.
Langkah krusial ini
dilakukan segera setelah bayi lahir. Satu jam pertama setelah kelahiran menjadi
momen emas yang tidak bisa diulang. Inilah saat-saat awal bayi memiliki
kemampuan menyerap nutrisi dengan optimal dan kuat. Praktik IMD dalam waktu ini
mengoptimalkan pemberian nutrisi serta menjalin ikatan antara ibu dan bayi,
sekaligus mencegah potensi stunting. Saat inilah bayi paling mampu menyerap nutrisi dan
kekebalan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
IMD dapat dilakukan di
fasilitas kesehatan atau bahkan di rumah. Di fasilitas kesehatan, tenaga medis
dapat memberikan bantuan dan bimbingan langsung kepada ibu yang baru melahirkan. Tidak ada batasan geografis untuk
mengimplementasikan IMD. Baik di desa terpencil maupun perkotaan, IMD dapat dijalankan.
Melalui edukasi dan dukungan medis yang merata, praktik ini dapat menjadi norma
yang tidak terpisahkan dari budaya dan perilaku masyarakat.
Mencegah stunting adalah
tujuan utama IMD. ASI mengandung zat gizi penting yang mendukung perkembangan
otak dan tubuh bayi. Keberhasilan IMD mengurangi risiko stunting yang dapat
memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak hingga masa dewasa.
Keberhasilan IMD
bergantung pada dukungan penuh dari orang tua dan peran kunci tenaga medis.
Pendidikan yang tepat kepada calon ibu tentang manfaat dan teknik IMD sangat
penting. Kesadaran akan pentingnya IMD dalam mencegah stunting perlu
ditingkatkan melalui kampanye dan informasi yang mudah diakses.
Pemerintah, lembaga
kesehatan, dan organisasi masyarakat memiliki peran besar dalam menciptakan
kesadaran akan pentingnya IMD. Edukasi melalui kampanye, seminar, dan
penyuluhan dapat membangun pemahaman yang kuat. Dukungan dari tenaga medis
dalam memandu praktik IMD juga penting untuk memastikan pelaksanaan yang benar
dan efektif.
Dalam dunia yang terus
berkembang, upaya mencegah stunting bukanlah sekadar wacana, melainkan tindakan
nyata. Keberhasilan inisiasi menyusu dini telah membuktikan diri sebagai
langkah awal yang berjaya dalam pencegahan stunting. Praktik sederhana ini,
ketika dilakukan dengan cinta dan pemahaman yang mendalam, memberi harapan
besar bagi masa depan generasi penerus bangsa.
Pentingnya keberhasilan
IMD sebagai langkah pencegahan stunting ditegaskan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Hanifa FN, Zuliati IC, dan Ernawati E menyoroti bahwa melalui
IMD, bayi menerima kolostrum yang kaya akan nutrisi dan antibodi, memberikan
dasar yang kuat untuk pertumbuhan yang sehat.
Dengan memahami siapa
yang terlibat (orang tua dan tenaga medis), apa yang dilakukan (IMD), kapan
dilaksanakan (dalam satu jam pertama), di mana tempat pelaksanaannya (fasilitas
kesehatan atau rumah), mengapa penting (mencegah stunting), dan bagaimana
pelaksanaannya (dukungan, pendidikan, kesadaran), kita memahami betapa pentingnya
langkah ini dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangan generasi masa depan
yang sehat dan produktif.
Langkah-langkah kecil seperti
keberhasilan IMD dapat membawa dampak besar dalam membentuk masa depan yang
lebih baik bagi anak-anak kita. Sebuah tindakan yang sederhana seperti
memberikan ASI secara dini dapat memberikan fondasi kokoh bagi pertumbuhan yang
optimal, menghasilkan generasi yang tangguh dan cerdas.