Kunci Kepuasan Pasien Tergantung Komunitasi Teraupetik Perawat



Oleh : Sovia Susianty
Dosen Fakultas Keperawatan Unand

Komunikasi yang baik adalah fondasi utama dalam menciptakan pengalaman perawatan yang memuaskan. Ketika kita berbicara tentang perawatan kesehatan, peran perawat adalah salah satu yang paling berpengaruh dalam keseluruhan pengalaman pasien. Perawat adalah garda terdepan dalam perawatan pasien, dan kemampuan perawat untuk berkomunikasi dengan baik memainkan peran sentral dalam menciptakan pengalaman pasien yang memuaskan. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan kepuasan pasien, serta beberapa praktik terbaik untuk merangsang komunikasi yang lebih baik antara perawat dan pasien. Saat pasien merasa didengar, dipahami, dan diperlakukan dengan hormat, mereka lebih cenderung merasa puas dengan perawatan yang mereka terima.

Komunikasi terapeutik berasal dari kata dasar "terapi." Terapi merujuk pada tindakan atau upaya yang dilakukan untuk memulihkan atau mengobati masalah fisik, emosional, atau psikologis. Terapi bisa berarti pengobatan medis, dukungan psikologis, atau intervensi lainnya yang bertujuan untuk pengobatan dan perawatan pasien atau klien. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dipandu oleh empati, hormat, dan perhatian terhadap perasaan dan kebutuhan pasien. keterampilan komunikasi ini dirancang untuk membangun hubungan saling percaya antara perawat dan pasien, dan ini memiliki dampak yang kuat dalam perawatan kesehatan

Meskipun komunikasi terapeutik memiliki manfaat besar, ada sejumlah tantangan yang mungkin dihadapi perawat dalam menjalankan komunikasi yang efektif dengan pasien: 1. Kurangnya waktu: ditengah banyaknya pasien yang dilayani, yang sering kali sibuk, perawat mungkin memiliki waktu yang terbatas untuk berkomunikasi dengan setiap pasien. 

Ini bisa menjadi tantangan dalam memberikan perhatian dan komunikasi yang memadai,  2. Keterampilan komunikasi yang terbatas: Tidak semua perawat memiliki keterampilan komunikasi yang sama. Beberapa mungkin merasa kurang percaya diri dalam berkomunikasi atau mungkin menghadapi hambatan dalam menyampaikan informasi dengan jelas, 3. Teknologi yang mengganggu: Perangkat teknologi yang digunakan dalam perawatan kesehatan kadang-kadang dapat mengganggu komunikasi. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk dokumentasi dan penggunaan perangkat elektronik dapat mengalihkan perhatian dari pasien. 4. Bahasa yang berbeda: Perawat mungkin berurusan dengan pasien yang berbicara dalam bahasa yang berbeda atau yang memiliki bahasa tubuh yang berbeda.

Memastikan bahwa komunikasi tetap berjalan lancar dalam situasi ini bisa menjadi tantangan. Meskipun tantangan komunikasi ada, tetap ada strategi yang dapat membantu perawat meningkatkan komunikasi dengan pasien dan dengan demikian menciptakan kepuasan pasien yang lebih besar. Beberapa di antaranya meliputi : 1. Mendengarkan aktif: Salah satu aspek penting dari komunikasi yang baik adalah mendengarkan aktif. Ini berarti memberikan perhatian penuh kepada pasien, mengkonfirmasi pemahaman, dan menunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang mereka katakan 2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti: Hindari penggunaan jargon medis yang mungkin tidak dimengerti oleh pasien. Berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien sangat penting 3. Pertimbangkan kebutuhan khusus pasien: Setiap pasien adalah individu yang unik. 

Pertimbangkan kebutuhan khusus pasien, seperti bahasa atau budaya, dan pastikan bahwa komunikasi sesuai dengan kebutuhan mereka 4. Prioritaskan waktu untuk komunikasi: Meskipun waktu terbatas, usahakan untuk memberikan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan pasien. Komunikasi yang baik adalah investasi yang penting dalam perawatan pasien. 5. Manfaatkan teknologi secara bijak: meskipun teknologi dapat menjadi distraksi, juga dapat membantu dalam komunikasi. Manfaatkan teknologi untuk mengakses informasi yang relevan dan berbagi data yang penting dengan pasien