Pengendalian Hama Pada Tanaman Pepaya



Oleh: Dr. Silvia Permata Sari S.P., M.P.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Pepaya atau betik (Carica papaya L.) adalah tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Pepaya kini telah menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès", dan "gandul" dialek Banyumasan, serta dalam bahasa Sunda dan Bali "gedang".

Gangguan tanaman pepaya dalam budidayanya dikelompokkan menjadi dua yaitu hama dan penyakit. Biasanya yang datang menganggu tanaman pepaya kebanyakan jenis hama. Sedangkan pada musim penghujan, gangguan yang sering dialami terserang penyakit/jamur. Kelompok hama pepaya yaitu: kutu putih atau kutu tanaman, tungau merah /coklat/ ijo dan lalat buah.

Hama tanaman pepaya ke tiga macam di atas biasanya menghisap cairan sel dalam jaringan (daun batang buah pepaya dengan meggunakan mulutnya). Akibatnya daun bisa mengkerut, kekuning kuningan, buahnya rusak kulit luar dan daging dalamnya jika matang warna blonteng (bangle). Jika tidak segera di atasi pertumbuhan dan buahnya rusak bahkan mati. Hama kutu putih, tungau, lalat buah, biasanya muncul pada musim kemarau dan pada musim penghujan biasanya hilang dengan sendirinya.

Adapun 3 hama yang sering ditermui pada tanaman pepaya, yaitu sebagai berikut:

1.      Hama kutu (Aphid sp.)

Myzus persicae merupakan jenis kutu yang paling menonjol serangannya di antara beberapa jenis kutu yang dapat menyerang dan merusak tanaman pepaya. Jenis kutu ini hidup bersimbiosis dengan semut, melalui hasil sekresi. Hama kutu hidup di bawah daun pepaya dan menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman, terutama sel jaringan daun. Berkembang biak secara bergerombol, penyebarannya bisa terbang bersama angin dan berkoloni dengan semut. Selain berperan sebagai hama, kutu daun juga dapat berperan sebagai perantara penyakit virus mosaik pepaya. Selain Myzus persicae, kutu putih atau kutu dompolan juga sering ditemukan pada tanaman pepaya. Hama kutu putih berwarna putih kecil tubuhnya ditutupi selaput benang lembut. Cara merusak hama kutu: menghisap cairan sel dalam jaringan daun batang buah dengan menggunakan mulutnya. Akibatnya daun bisa mengkerujut kehabisan cairan daun rusak dan mati. Jika menempel di buah kutu putih ini bergerombol dan menyerap cairan buah pepaya. Cara pengendaliannya: jika tanaman pepaya terserang hama kutu putih dalam populasi yang tinggi, maka semprot dengan insektisida, yang manjur hingga saat ini silakan memakai insektisida merk Alika dan Tamaron dengan dosis 0,1% – 0,2%, atau Hostation 40 EC dengan dosis 0,1 % – 0,2%, atau Orthane 75 SP dengan dosis 0,1%. Selain itu, teknik pengendalian hama kutu tersebut bisa dengan cara memangkas bagian pepaya yang terserang parah dan musnahkan.

 2. Tugau Merah /Coklat/ Ijo

Tungau merah (Tetranycus bimaculatus) termasuk jenis tungau yang paling menonjol serangannya di antara tujuh jenis hama tungau yang menyerang tanaman pepaya. Tungau menyerang tanaman pepaya dengan cara mengisap cairan sel dalam jaringan daun, batang, dan buah, dengan menggunakan mulutnya yang berbentuk jarum. Bentuk hama tungau mirip laba-laba berukuran kecil kurang dari 1 mm. Cara merusak hama tungau ini yaitu menghisap daun pucuk tanaman dan tunas muda. Bagian yang diserang berubah warna bekas luka menjadi bintik titik kuning lalu menghitam dan tumbuh mengkerut tidak sehat. Pada musim penghujan, serangan akan berkurang atau hilang dengan sendirinya. Cara pengendalian hama tungau merah/coklat/ijo yaitu jika terkena tungau merah pengendaliannya dengan tepung belerang dengan cara di hembuskan ke permukaan daun pepaya yang terserang atau penyemprotan menggunakan Akarisida merk Kelthane 200 EC, dan Morestan dengan dosis 0,1% – 0,2%.

3. Lalat Buah Bactrocera papayae

Hama ketiga yang sering ditemukan menyerang tanaman pepaya adalah Lalat buah  Bactrocera papayae. Hama lalat buah ini tergolong ke dalam ordo Diptera dari famili Tephritidae. Gejala serangan dapat dilihat pada buah yang hampir masak, yaitu adanya bintik-bintik hitam bekas tusukan ovipositor lalat buah betina ketika memasukkan telur ke dalam jaringan buah. Enzim yang berasal dari mulut larva akan menyebabkan pembusukan pada buah, perubahan warna buah menjadi coklat, serta perubahan rasa menjadi pahit. Masa/periode telur sekitar 1- 20 hari. Lalat buah pepaya cepat berkembang biaknya dan bergerombol. Efek dari sengatan buahnya rontok, jika tidak rotok buahnya menjadi benjol-benjol. Cara mengatasinya yaitu membuat perangkap dengan botol plastik dirangsang menggunakan petrogenol atau menaruh kapur barus digantung di sekitar pepaya, fungsinya sebagai pengusir lalat buah membuat lalat buah tidak bernafsu makan. Pembalikan tanah di bawah tajuk pohon yang agak dalam dan merata agar pupa di dalam tanah dapat terkena sinar matahari dan akhirnya mati. Bisa juga dengan penggunaan senyawa penarik atau penolak lalat buah jantan seperti Metil Eugenol, Cue Lure. Atau dengan pembungkusan buah muda dengan kantong plastik, kertas semen, kertas koran, atau daun pisang.