Peran Dosen Fakultas Keperawatan Dalam Deteksi Gangguan Jantung Dan Pembuluh Darah



Oleh: Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, S.Kep., M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk penyakit dengan prevalensi yang tinggi sebagai penyebab kematian utama baik secara global maupun nasional.  Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyumbatan aliran darah jantung dan pembuluh darah lainnya, termasuk pembuluh darah koroner, serebrovaskular dan pembuluh darah purifier. Kejadian ini disebabkan oleh terbentuknya plak aterosklerosis yang telah berproses selama bertahun-tahun. 

Perkembangan plak aterosklerosis semakin diperparah dengan kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, merokok, diet rendah serat dan tidak melakukan olahraga rutin. Hal ini sering kali berakibat fatal yaitu terjadinya serangan jantung dan stroke.

Pemeriksaan kesehatan sedari dini penting dilakukan, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pembentukkan plak aterosklerosis, agar dapat mendeteksi kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Dalam menyikapi hal ini, dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas melaksanakan kegiatan Ipteks berbasis Dosen dan Masyarakat (IbDM) dengan topik skrining kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Kegiatan beruba pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi adanya penyakit hipertensi, pemeriksaan kadar kolesterol, gula darah dan asam urat untuk mendeteksi faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Kegiatan ini diinisiasi oleh 3 orang dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yaitu Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, S.Kep., M.Kep, Ns. Yuanita Ananda, S.Kep,. M.Kep dan Dr. Ns. Rika Sarfika, S.Kep.,  M.Kep serta mahasiswa Program Studi Sarjana, Profesi Ners dan Magister Keperawatan.

Skrining kesehatan dilakukan pada 41 warga RT 02 RW 06 Kelurahan Pasar Ambacang pada hari Minggu, 1 Oktober 2023. Tim pelaksana menuturkan “dari kegiatan ini kami menemukan sejumlah masyarakat dengan tekanan darah yang tinggi dan memiliki riwayat hipertensi, diantaranya 12 orang pada tahap pre-hipertensi, 12 orang pada tahap hipertensi stadium I dan 1 orang pada tahap hipertensi stadium II. Kita juga menemukan 3 orang memiliki gula darah yang tinggi (>200 mg/dl) dan memiliki riwayat penyakit diabetes melitus. Temuan lain dari kegiatan ini yaitu sebanyak 23 orang memiliki kadar kolesterol yang tinggi (>200 mg/dl) dan 3 orang dengan kadar asam urat yang tinggi” tutur ketua tim pelaksana.

Masyarakat yang terdeteksi memiliki faktor resiko dan riwayat penyakit diberikan penjelasan dan edukasi untuk pengobatan dan perawatan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan. Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai upaya preventif dalam mengatasi dampak fatal dari penyakit sehingga masyarakat yang terdeteksi lebih awal dapat aware terhadap pemeliharaan kesehatan dan dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.